![]() |
Petugas kepolisian saat melakukan pemeriksaan pada tubuh korban @2016 |
TABANAN – Gara-gara salah minum cairan pembersih keramik (Forstex) I Gede Supriawan (34) warga Banjar Mandung Kangin, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali yang berprofesi sebagai guide harus meregang nyawa, Sabtu (19/11/2016).
Informasi di lapangan, Sabtu (19/11/2016) pagi sekitar pukul 05.30 korban yang tengah tertidur lelap di kamarnya, dibangunkan ayahnya I Nyoman Sugiada (54) yang menanyaklan apakah korban bisa pergi bergotong-royong di kampungnya yang tengah melaksanakan upacara ngaben massal.
Baca Juga : Arak Ogoh-ogoh, 93 Warga Tabanan Keracunan Nasi Bungkus
Korban yang masih merasa ngantuk menjawab bahwa dirinya tidak bisa ikut gotong royong karena akan mengantar tamu berwisata. Selanjutnya, ayah korban pergi ke dapur. Sekitar 30 menit kemudian, Sugiada mendengar korban mengerang kesakitan. Saat ditengok ke kamarnya, korban tengah memegangi perutnya yang kesakitan.
Sugiada bersama saudaranya Nyoman Widana kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Kasih Ibu di Tabanan. Korban sempat mendapatkan perawatan dan lambungnya dibersihkan. Namun sekitar pukul 07.40, korban dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga : Belasan Siswa di Jembrana Keracunan Nasi Bungkus
Kapolsek Kerambitan Kompol I Gede Made Punia seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kasus tersebut. “Petugas telah melakukan olah TKP dan mendengarkan keterangan sejumlah saksi. Korban meninggal karena salah ambil minuman,” katanya.
Menurut Kapolsek Punia, berdasarkan keterangan saksi, sehari sebelumnya korban diketahui membersihkan dinding dan lantai kamar mandi menggunakan cairan pembersih Forstex. Sisa forstex disimpan korban dalam wadah botol air mineral.
Baca Juga : Diduga Keracunan, 2 Wisatawan Aussie Tewas
Botol air minum berisi cairan pembersih tersebut ternyata diletakkan di kamar korban di samping botol air minum yang sudah dicampur dengan minuman berenergi (energy drink).
“Diduga, saat bangun tidur dalam kondisi yang belum sepenuhnya sadar, korban salah mengambil botol. Maunya minum air mineral, ternyata yang diminum adalah cairan pembersih keramik,” paparnya.
Kapolsek menambahkan, berdasarkan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Orangtua korban dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi,” pungkasnya. (gus)
Baca Juga : Tak Ada Unsur Kesengajaan dalam Keracunan Lawar saat Acara Piodalan