“Kita kehilangan Rp97 triliun karena itu,” katanya menegaskan.
Karenanya, Presiden Jokowi mengapresiasi rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali yang telah digagas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta jajarannya tersebut.
Bali diharapkan akan menjadi destinasi wisata kesehatan yang nantinya akan meningkatkan wisatawan ke Pulau Bali.
Presiden Jokowi Sebut Ajakan Ulama Membuat Masyarakat Tak Ragu Vaksinasi
Pihaknya memberikan apresiasi dan mengharapkan pertengahan 2023 rumah sakit ini sudah selesai dan bisa beroperasi.
Selain itu, Presiden Jokiwi juga ingin agar obat-obatan, bahan baku obat, hingga alat-alat kesehatan tidak lagi impor dari luar negeri.
“Kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” tandasnya.
Didanai Rp376 Miliar, Gubernur Koster: Pelabuhan Sanur Jadi Ikon Baru Denpasar
Menteri BUMN Erick Thohir dalam laporannya mengatakan bahwa rumah sakit internasional ini mempunyai dua fungsi. Selain membantu Bali untuk mempunyai pariwisata baru dan pariwisata kesehatan, rumah sakit ini juga diharapkan bisa mendukung pelayanan kesehatan bagi para investor yang pekerja atau profesionalnya berada di Indonesia.
Investasi itu artinya, mereka ingin memastikan kesehatan mereka terjamin, standar kesehatan internasional untuk pekerjanya ataupun para profesional yang ada di Indonesia.
“Karena itu penting sekali platform kesehatan ini kita bangun di Bali, Bapak,” tandas Erick Thohir. ***