![]() |
Penekanan itu diutarakan Gubernur Bali Wayan Koster dalam pengarahan kepada Pimpinan OPD dan jajaran pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Bali, Selasa (14/7/2020). |
Denpasar– Gubernur Bali Wayan Koster
meminta pimpinan OPD untum fokus pada
penanganan Covid-19, baik dari aspek kesehatan, ekonomi dan dampak lainnya yang
sangat dirasakan oleh masyarakat.
Penekanan itu diutarakan Gubernur Bali
Wayan Koster dalam pengarahan kepada Pimpinan OPD dan jajaran pejabat eselon
III dan IV di lingkungan Pemprov Bali, Selasa (14/7/2020).
Pengarahan dilakukan dengan dua pola,
pimpinan OPD langsung hadir di Gedung Jayasabha, sementara pejabat eselon III dan
IV menyimak melalui aplikasi virtual dari kantor masing-masing.
Mengawali arahannya, Gubernur yang
didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Sekda
Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan bahwa APBD Tahun Anggaran 2020 telah
melewati petengahan tahun.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mengubah
total rencana kegiatan dan program yang dirancang tahun ini. “Kita fokus pada
penanganan Covid-19, baik dari aspek kesehatan, ekonomi dan dampak lainnya yang
sangat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Pria kelahiran Desa Sembiran ini menyebut,
upaya penanganan Covid-19 di Provinsi Bali berjalan dengan baik hingga mendapat
apresiasi pusat dan dijadikan percontohan.
Ia pun menginformasikan bahwa saat ini Bali
tengah menjalankan tahap pertama skema tatanan kehidupan era baru yang dimulai
dari aktivitas lokal sejak 9 Juli 2020 lalu. “Tahap berikutnya kita akan mulai
31 Juli dengan membuka sektor pariwisata untuk wisatawan domestik. Lanjut tahap
ketiga pada 11 September 2020, seluruh aktivitas akan dibuka, termasuk sektor
pariwisata untuk wisatawan mancanegara,” bebernya.
Ia menyadari, upaya penanganan Covid-19
dengan dampaknya yang sangat kompleks telah menyita waktu, pikiran, tenaga dan
sumber daya yang dimiliki.
Hanya saja, sejalan dengan upaya penanganan
Covid-19 yang masih berlangsung, ia berharap jajaran OPD di lingkungan Pemprov
Bali tetap memberi perhatian pada program prioritas yang merupakan penjabaran
Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan telah tertuang dalam RPJMD.
Ia mengungkap, tak semua OPD tekait
langsung dengan penanganan Covid-19. “OPD yang sibuk karena berkaitan langsung
dalam penanganan Covid-19 yaitu BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas
Perhubungan, Dinas Koperasi, Disperindag dan beberapa OPD pendukung. Sedangkan sebagian
OPD saat ini bisa dikatakan dalam posisi jeda karena rasionalisasi anggaran,”
ucap mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Pada masa jeda, ia mengingatkan agar OPD
tak berhenti total tanpa melakukan aktivitas apapun. Memanfaatkan waktu jeda,
OPD Pemprov Bali yang tak bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19
diminta melakukan kegiatan yang tak membutuhkan anggaran.
“Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan.
Misalnya mempersiapkan dan mematangkan program kerja tahun 2021. Buat panduan
dan petunjuk teknisnya hingga tahun depan kita lebih siap, lebih cepat, lebih
progresif dan tertata dalam sistem yang lebih baik,” imbuhnya sembari berharap
jajaran Pemprov Bali makin mengoptimalkan pemanfaatan IT dalam melakukan
terobosan dan inovasi.
Ia ingin, sistem digitalisasi birokrasi di
seluruh OPD telah rampung di akhir tahun 2020. Dengan demikian, Pemprov Bali
akan memiliki tatanan administrasi pemerintahan dan pembangunan yang lebih
baik, mantap dan efektif.
Kegiatan tanpa anggaran lainnya yang bisa
dilakukan oleh ASN Pemprov Bali adalah aktif mensosialisasikan visi Nangun Sat
Kerthi Loka Bali yang telah teraktualisasikan melalui sejumlah program dan
regulasi berupa Perda dan Pergub.
Hingga saat ini, Gubenur Wayan Koster telah
merampungkan 39 regulasi, baik berupa Perda dan Pergub yang tekait dengan
program prioritas. “Laksanakan Perda dan Pergub itu sepanjang tak membutuhkan
anggaran. Salah satunya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat, kan punya
alat komunikasi, jadi tak perlu bayar
dan semua ASN bisa melakukan. Ajak masyarakat untuk mematuhi dan mengikuti
regulasi yang telah dikeluarkan. Selain melalui alat komunikasi, saat pertemuan
keluarga dan banjar, sampaikan tentang Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,”
dorongnya. (lif)