Semangat Toleransi dan Harmoni di Festival Imlek Bali Tahun 2025

Pj. Gubernur Mahendra Jaya menilai, festival ini memberikan sentuhan positif bagi pariwisata Bali dan diyakini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan

3 Februari 2025, 13:24 WIB

Denpasar – Kemeriahan Festival Imlek tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh Pj. Gubernur Mahendra Jaya yang mengaku terpukau dengan semangat yang ditampilkan oleh masyarakat dalam menyelenggarakan festival yang begitu semarak.

Kehadiran Mahendra Jaya di tengah-tengah masyarakat menjadi momen yang membahagiakan dan penuh kehangatan. Ucapan terima kasih dan apresiasi pun disampaikan kepada panitia dan semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara ini.

Pj. Gubernur Mahendra Jaya menilai, festival ini memberikan sentuhan positif bagi pariwisata Bali dan diyakini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Oleh karena itu, mengusulkan agar Festival Imlek dapat dipertimbangkan untuk masuk ke dalam kalender Karisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata RI.

Hal tersebut disampaikan Pj. Gubernur Mahendra Jaya dalam sambutan saat menghadiri Festival Imlek Bersama 2576 Tahun 2025 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Minggu 2 Februari 2025.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur juga menyampaikan Imlek bukan hanya sekadar perayaan keagamaan.

Dia berpendapat, perayaan Imlek juga menjadi wadah untuk menyatukan kebhinekaan, mewujudkan keharmonisan, dan mempererat tali persaudaraan antar etnis dan umat beragama dalam bingkai NKRI. Mahendra Jaya menggunakan perumpamaan pelangi untuk menggambarkan indahnya keberagaman.

“Pelangi itu indah karena warnanya yang beragam, membentuk lukisan di langit yang mempesona. Tentu saja, pelangi tidak akan muncul jika hanya ada satu warna,” ujarnya.

Perumpamaan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat mengelola keberagaman etnis, suku, bahasa, dan budaya dengan baik demi memperkokoh NKRI. Sebab, jika keragaman tersebut tidak dikelola dengan baik, perpecahan bisa terjadi dan mengancam eksistensi negara.

Ia percaya bahwa keharmonisan dalam keberagaman akan selalu terpelihara dengan baik di Pulau Dewata, sehingga daerah ini tetap aman, damai, dan banyak dikunjungi wisatawan.

Menurut Ketua Panitia Festival Imlek 2576 Tahun 2025, Hery Sudiarto, kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan, persatuan, dan keharmonisan.

Festival Imlek Bersama Tahun 2025 dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, seperti pemasangan gapura dan hiasan 1.300 lampion di kawasan Jalan Gajah Mada dan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung.

Festival ini semakin meriah dengan adanya parade nusantara dan panggung nusantara yang melibatkan 1.250 peserta, terdiri dari 20 tim barongsai, 7 tim naga, 600 talenta seni, 2.000 peserta senam AWS3, serta 200 praktisi wushu, wingchun, taichi, dan kungfu. Sebanyak 130 tenant UMKM yang terdiri dari kuliner, produk kriya, dan fashion juga turut berpartisipasi dalam festival ini.

Ketua INTI Bali, Putu Agung Prianta, menegaskan bahwa Festival Imlek bertujuan untuk memperkuat Denpasar sebagai kota toleransi. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menikmati festival ini dengan gembira.

“Mari jaga kebersamaan dalam harmoni, cintai dan muliakan kehidupan,” ajak Agung Prianta. ***

Berita Lainnya

Terkini