Senator Bali Apresiasi Aksi Santana SPMAA di Kintamani

19 Februari 2017, 13:49 WIB
Seanator asal Bali, Gede Pasek Suardika saat bersama dengan relawan Santana (Santri Tanggap Bencana) di Kintamani

BANGLI – Aksi tanggap bencana berupa layanan Trauma Healing yang dilakukan Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Bali melalui divisi Sosialnya yakni SANTANA (Santri Tanggap Bencana) di Kintamani, Bangli mendapat apresiasi dari Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Bali Gede Pasek Suardika.

Menurut Pasek Suardika, kegiatan yang ditunjukkan Santana Bali berupa layanan Trauma Healing dengan Terapi Relaksasi 1961 kepada para korban selamat di pengungsian merupakan gerakan kemanusiaan yang luar biasa.

“Inilah nilai-nilai kemanusiaan riel yang dijalankan berdasarkan ajaran nilai akidah agama yang benar. Bekerja dan berbuat dengan nyata untuk kemanusiaan,” kata Pasek Suardika saat mengunjungi pengungsi tanah longsor di Desa Songan B, Kintamani, Sabtu (18/2/17)

Terkait apresiasi dari Senator dari Bali tersebut, Ketua Yayasan SPMAA Bali, Gus Glory Islamic yang terjun langsung ke lapangan menemani Relawan Santana melakukan Terapi Relaksasi 1961 menyatakan terima kasihnya.

“Saya atas nama Santana SPMAA Bali mengucapkan terima kasih kepada bapak Gede Pasek Suardika yang telah memberikan apresiasi dan dukungan terhadap para relawan Santana. Semoga saja apresiasi dan dukungan tersebut bisa membuat kami semakin termotivasi untuk terus melakukan kegiatan sosial kemanusiaan,” paparnya.

Menurut Gus Glory, dalam aksi tanggap bencana di Kintamani ini, awalnya SPMAA Bali hanya mengerahkan relawan Santana putra. Namun pada hari kedua, ternyata banyak permintaan dari ibu-ibu korban selamat minta diterapi juga.

“Ternyata yang banyak mengalami stress dan depresi akibat terjadinya bencana tanah longsor di Kintamani ini malah kebanyakan dari kalangan ibu-ibu,” katanya. Memenuhi permintaan tersebut, SPMAA Bali mulai hari kedua akhirnya mengerahkan sejumlah perempuan relawan Santana khusus untuk melayani terapi ibu-ibu.

Disebutkan, dalam aksi tanggap bencana yang dilakukan selama empat hari mulai Kamis (16/2/2017) – Minggu (19/2/2017) ini, Santana memberikan layanan berupa Trauma Healing dengan Terapi Relaksasi 1961.

Selain itu juga ada layanan Pengobatan Bekam dan Pijat Refleksi serta Psikososial dan permainan rekreatif untuk anak-anak korban serta hiburan berupa pemutaran film di malam hari untuk para pengungsi. “Kami bersyukur, sambutan warga di sini ternyata sangat antusias. Beberapa warga malah minta pelayanan yang diberikan Santana ini agar diperpanjang,” pungkasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini