Untuk itulah, harus terus disosialisasikan, agar bagaimana fondasi yang kuat untuk recovery ekonomi itu, membutuhkan persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa sebagai modal utama.
“Persatuan dan kesatuan, bukan hanya pentingm itu menjadi sangat basic, mutlak, kita pahami tanpa itu semua Indonesia akan porak poranda, tentu akan lemah, jauh dari mimpi untuk memperbaiki ekonomi dan situasi yang ada,” tandas Bambang Santoso.
Lebih lanjut disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali itu, di tengah situasi tidak menentu seperti ini, dampak situasi global seperti invasi Rusia ke Ukraini, sangat berpengaruh terhadap Indonesia.
DMI Denpasar Sebut Kebutuhan Renovasi Masjid dan Musala Capai Rp20 Miliar
Diakui atau tidak, dunia tanpa border sekarang ini, sehingfa semua memiliki tanggngjawab sama, bagaimana menjaga persatuan.
Persatuan dan kesatuan itu, bukan hanya bentuk teks sakral tetpai harus betul-betul bisa dalam aksi nyata. Bagaimana pada saat sama, semua memiliki tanggungjawab dan kewajiban sama untuk menjaga menegakkan empat pilar kebangsaan diantaranya memperatahankan NKRI, sebagai sesama anak bangsa satu nusa satu bangsa.
Pada bagian lain, Bambang Santoso mengingatkan, saat momentum bulan suci Ramadan ini, maka umat Islam agar bisa melaksankana apa yang menjadi himbauan Presiden Joko Widodo yang membolehkan mudik, dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar bisa menekan angka penyebaran Covid.
Senator UBS Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Tabanan