Seniman dan Wartawan Pikul Tanggungjawab Publik

27 Mei 2015, 06:45 WIB

Kabarnusa.com – Profesi seniman dan wartawan sejatinya memiliki tanggungjawab yang sema bagaimana karya mereka bisa dipertanggungjawabkan di hadapan publik.

Dalam diskusi yang digelar Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Denpasar, dunia seniman dan wartawan dibedah, khususnya berkaitan dengan tanggungjawanya kepada masyarakat.

Diskusi menandai pelantikan pengurus AJI Denpasar Periode 2015-2018 itu, mengundang kalangan seniman, LSM dan jurnalis lainnya.

Diskusi menghadirkan narasumbr Jerinx (drummer SID, vokalis Devildice), Gede Robi (Navicula), Kupit (Nosstress) dan IB Martinaya (pengamat seni) mengusung tema Ideologi Musisi Dan Pertanggungjawaban Moral Syair Lagu Ke Publik.

Dalam pandangan Kupit, proses kreatifnya dalam menulis lirik lagu, diawali kegemaran dengan musik lalu dalam perjalanan banyak melihat fenomena sosial.

“Saya tidak pernah mengarang ketika menulis lagu tetapi menyuguhkan fenomena yang saya lihat,” katanya di Warung Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar , Selasa 26 Mei 2015.

Seperti salah satu lagu Tanam Saja, banyak orang berpikiran mengajak orang untuk menanam tumbuhan di seluruh dunia.

Padahal itu muncul dari fenomena sehari-hari yang dia alami.  “Lirik lagu-lagu kami sangat simpel tapi kami berani mempertanggungjawabkan apa yang kami buat, ” tandasnya mengawali perbincangan.

Sementara Robi vokalis Navicula mengakui bermain musik karena murni dia suka musik. Ia juga kesehariannya senang bergaul dengan LSM, Komunitas dan lekat dengan isu lingkungan.

“Saya berpikir kalau isu lingkungan digabungkan musik rock yang digemari anak muda sangat seru. Saya memutuskan Navicula band dengan konsep mengangkat isu lingkungan, ” terangnya.

Bahkan, mereka sempat dicap band lingkungan, band LSM atau lainnya. Namun, mereka tetap konsisten sampai saat ini untuk menyuarakan isu kerusakan lingkungan yang bukan hanya terjadi di Bali tetapi dia juga menyuarakan isu lingkungan yang terjadi di luar Bali. 

“Sampai sekarang kami masih konsen untuk menyuarakan isu lingkungan, ” tegas Robi.

Diskusi dipandu Rofiqi Hasan itu, juga memberikan statemen mengenai pertanggungjawaban lirik  lagu. 

Hampir semuanya memberikan pandangan positif, ketika seniman membikin karya harus berani dipertanggungjawabkan.

Ketua AJI Kota Denpasar, Hari Puspita mengajak musisi diskusi serangkaian launching pengurus baru ini, karena seniman dan wartawan punya tanggung jawab sama. 

“Mengundang seniman di acara AJI,  karena sekarang yang melantik seniman dan musisi. Saya juga ingin teman-teman AJI bisa mempertanggungjawabkan hasil karyanya (tulisan) sama dengan musisi, ” tandasnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini