![]() |
Pantai Tanah Lot salah satu andalan obyek wisata di Bali/dok |
Denpasar – Ketua PHRI Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan ini langkah pemberlakuan sertifikat protokol keseharan sangat baik untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali.
“Saya mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pariwisata Prov Bali untuk memulihkan pariwisata kita pasca Covid-19” jelasnya Jumat 3 Juli 2020.
Dari hasil webminar pariwisata yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata, sebagian masyarakat dunia sudah rindu berwisata ke Bali, bahkan dari 50 destinasi yang paling ingin dikunjungi pasca Covid-19, Bali masuk ke nomor 20 besar.
“Berdasarkan polling, 80% penduduk Eropa sudah rindu ke Bali, 90% warga Australia sudah menunggu pariwisata Bali dibuka. Maka sertifikasi ini adalah langkah penting untuk menjawab kerinduan wisatawan tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, Bali juga menambah indikator dalam penerapan protokol Covid-19 selain CHS itu sendiri.
“Kami menambahkan contactless ke dalam indicator kami. Jadi wisatawan dan karyawan meminilasir kontak fisik dengan salah satu caranya adalah cashless,” imbuhnya.
Ia berharap melalui ini sektor pariwisata di Bali bisa bangkit kembali, serta jumlah masyarakat yang terinfeksi COvid-19 melalui transmisi lokal bisa berkurang.
“Kami berharap semua berjalan lancar dan astungkara Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberkati. 5 Juli nanti aka nada persembahyangan bersama dipimpin oleh Gubernur Bali untku membuka pariwisata kita, dan oktober nanti jika keadaan bisa dikendalikan pariwisata internasional akan dibuka,” tandasnya.
Dalam waktu dekat Eropa juga akan membuka perbatasan mereka. Tentunya hal itu, diharapkan semua bisa berjalan lancar.
General Manager Royal Santrian Resort Ricky Putra siap menjalan protokol new normal ini. Indicator-indikator yang ditetapkan sudah diterapkan di hotel tersebut.
Selain itu karyawan hotelnya juga sudah dilatih untuk menerapkan protokol-protokol Covid-19. (rhm)