Setahun Ambrol, Perbaikan Jembatan Jalur Denpasar Gilimanuk Tak Kunjung Rampung

24 Januari 2017, 23:15 WIB

IMG 20170124 WA0068

JEMBRANA – Meski sudah setahun ambrol hingga kini Jembatan Tukadaya di perbatasan  Desa Dangintukadaya dengan Kelurahan Dauh Waru Kabupaten Jembrana Bali tak kunjung selesai diperbaiki lantaran terkendala peralatan hingga ganjalan aturan birokrasi.

Berdasar penelusuran, perbaikan jembatan yang dimulai Oktober 2016 hingga, Selasa (24/1/2017) masih sulit mendatangkan peralatan untuk mengebor bekas jembatan lama. Pihak rekanan menunggu proses mendatangkan peralatan dari Jawa dan adanya perubahan aturan dan desain berdasar kontrak pada Juli 2016.

Penanggungjawab Pekerja Sumarno mengatakan, alat berupa bor pel yang diharapkan mempercepat proyek ini harus didatangkan dari Surabaya. Mestinya dipercepat namun pengerjaan terkesan terlambat. Tidak hanyaa itu, faktor cuaca (musim hujan) juga sangat menghambat pekerjaan para buruh.

Belakangan hujan deras terjadi di hulu, mengakibatkan air Tukadaya cukup besar sehingga berisiko tinggi untuk aktivitas pekerja maupun kondisi jembatan itu sendiri. Selain itu, seringnya perubahan desain, perlu perhitungan matang untuk mengerjakan proyeknya. Apalagi, selama ini yang lebih banyak bertanggung jawab pihak balai di Surabaya.

Pihaknya terkadang bingung dengan membawa aturan yang terkesan berbeda tidak sinkron. Setiap pejabat teknis datang membawa aturan berubah dan bawa aturan lagi. Diharapkan, satu pintu dan satu komando supaya  tidak ada perubahan sehingga kami bisa berkonsentrasi bekerja.

“Ini tiap ada yang datang bawa aturan sendiri, ini juga menghambat. Apalagi peralatan datang dari Jawa,” jelas Sumarno. Untuk itum dia berharap target 9 Februari proyek tersebut bisa kelar karena tinggal menunggu proses pemasangan balok bentang. Sementara balok bentang tidak ada di Bali dan didatangkan dari Jawa.

“Yang menjadi hambatan cuma peralatan dan aturan yang kerap berbeda saja. Kami berusaha maksimal,” tegasnya lagi. Sebenarnya, untuk idealnya waktu perbaikan jembatan 8 bulan sehingga lebih maksimal dengan catatan peralatan memadai dan segera datang.

Terkait hal itu, Pengawas Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII Denpasar, I Made Sudarsa belum bisa dikonformasi. Sebelumnya kepada awak media, Sudarsa mengakui perbaikan jembatan waktunya ditambah sampai tanggal 9 Februari 2017.

Pihak rekanan sudah menyanggupi sesuai perpanjangan waktu itu. Diharapkan proyek tersebut terkejar sesuai target. Cetakan gilder sama landasan juga sudah dibuat di Surabaya dan tinggal dipasang. Dan kerusakan sisi-sisi jembatan katanya juga akan diperbaiki. (put)

Artikel Lainnya

Terkini