![]() |
Pengolahan pupuk organik simantri 076 Tabanan (Foto:Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Tabanan – Simantri 076, Desa / Kecamatan Selemadeg di Kabupaten Tabanan, Bali kewalahan memenuhi pesanan pupuk organik.
Sebagian besar, simantri di Kabupaten Tabanan sudah mampu memproduksi pupuk organik secara komersial.
Di antara Simantri produsen pupuk organic tersebut adalah Simantri 076, Desa / Kecamatan Selemadeg.
Simantri yang berdiri sejak Agustus 2011 ini mengaku kuwalahan memenuhi pesanan pupuk organik dari para konsumennya.
Ketua Simantri 076, Wayan Sudarma mengatakan, order pupuk kandang dari beberpa petani sangat tinggi. Namun anggotanya kewalahan untuk memenuhi order tersebut. Sebab terkendala cuaca dan alat.
Saat musim hujan pihaknya menemui kendala untuk proses pengeringan kotoran sapi. Mungkin kalau ada bantuan mesin atau alat pengering pasti mempercepat proses.
“Kami kewalahan penuhi order. Pupuk yang kami buat dijual hingga wilayah Kecamatan Pupuan dan sangat digemari petani yang berkebun kopi dan kakao. Katanya sangat bagus untuk kesuburan tanaman kopi dan kakao,” jelas Sudarma Sabtu (22/2/2014).
Dari 20 ekor sapi yang dipelihara Simantri 076 rata-rata per ekor menghasilkan kotoran 10 kilogram per hari.
Minimal kotoran bersih kami dapatkan sekitar 80 kg sampai 100 kg pupuk per harinya.
“Sementara pesanannya sehari di atas 100 kilogram, sehingga kami kewalahan,” akunya.
Pelanggan biasanya datang seminggu atau sebulan sekali untuk mencari pupuk organik. Harga pupuk organik dijual Rp 500 per kilogram.
Demi mempercepat proses pengeringan kotoran sapi secara manual, 20 anggotanya dapat tugas tiga hari sekali untuk mengolah kotoran sapi. (gus)