Sorotan Dunia Wastra: Kain Gringsing Bali Jadi Koleksi Utama Pameran di Jakarta

Dalam gelaran Pameran ‘Nusawastra Silang Budaya’ yang akan berlangsung di Jakarta khusus menyoroti kain gringsing dari Desa Tenganan Bali,

6 Oktober 2025, 18:34 WIB

Jakarta – Kekayaan warisan tekstil Nusantara kembali dipamerkan dalam gelaran Pameran ‘Nusawastra Silang Budaya’ yang akan berlangsung di Cikini 82, Menteng, Jakarta, mulai 11 hingga 17 Oktober 2025.

Pameran ini secara khusus menyoroti kain gringsing dari Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, yang merupakan satu-satunya wastra di Indonesia yang menggunakan teknik tenun ikat ganda.

Kehadiran kain sakral yang dipercaya sebagai penolak bala—berasal dari kata gring (sakit) dan sing (tidak)—ini menegaskan peran vitalnya dalam khazanah tekstil Nusantara.

Kain gringsing tercatat dalam karya sastra klasik Kakawin Nagarakretagama dan hingga kini masih digunakan dalam berbagai upacara adat di Tenganan/dok.istimewa

Pameran ini diharapkan dapat membuka ruang bagi publik untuk menyelami nilai sejarah, filosofi, dan spiritual yang terkandung dalam wastra tersebut.

Kain gringsing bahkan tercatat dalam karya sastra klasik Kakawin Nagarakretagama dan hingga kini masih digunakan dalam berbagai upacara adat di Tenganan, mulai dari potong gigi hingga pernikahan.

Merayakan Budaya dan Dialog Kreatif

Penulis dan kolektor wastra Nusantara, Quoriena Ginting, menyatakan, pameran yang bertema ‘Rangkaian Bunga dan Budaya pada Wastra Nusantara’ ini dihadirkan untuk merayakan Hari Batik Nasional.

Ajang ini sekaligus menampilkan ritme keindahan serta nilai-nilai luhur kain dari seluruh Nusantara.

“Pameran ini bukan hanya menyajikan keanekaragaman wastra Nusantara, tetapi juga menggelar lokakarya batik kontemporer dan bincang budaya wastra,” ujar Quoriena Ginting kepada media.

Ia menambahkan kegiatan ini diharapkan dapat membuka dialog baru tentang bagaimana tradisi dapat terus hidup dan relevan di era modern.

Pameran ‘Nusawastra Silang Budaya’ akan dibuka pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dengan rangkaian diskusi yang menghadirkan Quoriena Ginting bersama dua tokoh batik nasional, Siti Maimona dan Dudung Alie Syahbana.

Keesokan harinya, pengunjung dapat mengikuti lokakarya batik yang dipandu oleh kedua tokoh tersebut.

Menampilkan 50 Wastra Pilihan

Dalam pameran ini, Quoriena Ginting akan menampilkan sekitar 50 koleksi batik pilihan dan wastra dari seluruh Nusantara, termasuk gringsing, songket, dan cepuk dari Bali.

Selain itu, bazar wastra juga akan memamerkan koleksi dari Tatik Sri Harta (Solo) dan Henni Adli (Padang).

Quoriena Ginting, yang terkenal kerap membanggakan kain gringsing, memiliki koleksi 50 kain ikat ganda dengan berbagai motif, antara lain sayang kebo, yuda, lubeng, dan gegonggangan.

Dijelaskan, teknik ikat ganda tenun gringsing adalah satu-satunya di Indonesia, dengan ciri khas berupa motif ganda yang terjalin sempurna dan menghasilkan pola simetri. Teknik serupa hanya ditemukan pada kain kurume di Jepang dan patola di India.

Kiprah Quoriena Ginting dalam memamerkan wastra Nusantara telah terentang luas, termasuk di Museum Tekstil Jakarta, KBRI London, hingga Bentara Budaya Bali.

Ia juga sempat meluncurkan buku Nusawastra Silang Budaya di ajang London Book Fair 2018.***

Berita Lainnya

Terkini