Jakarta – Dalam sebuah studi hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja karenanya Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Unicef meminta rumah tangga menguras tangki septik minimal tiga hingga lima tahun sekali.
Dalam kerangka meningkatka kesadaran masyarakat, Unicef meluncurkan kampanye #DihantuiTai untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak sanitasi tidak aman terhadap kesehatan masyarakat sekaligus menyerukan kepada keluarga Indonesia agar bertindak melindungi lingkungannya
Bertajuk #DihantuiTai bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga-keluarga Indonesia tentang sanitasi aman dan dampak pencemaran sumber air oleh tinja terhadap kesehatan masyarakat.
KKP Tetapkan Perairan Pangandaran dan Pasaman Barat sebagai Kawasan Konservasi
UNICEF meluncurkan kampanye baru untuk sanitasi aman pada Senin 7 Februari lalu.
Melalui kampanye yang dilaksanakan secara daring ini, UNICEF menyerukan kepada rumah-rumah tangga Indonesia untuk memasang, memeriksa, atau mengganti tangki septiknya serta rutin menguras tangki minimal satu kali setiap tiga hingga lima tahun.
“Sanitasi yang aman bisa mengubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan untuk mereka mewujudkan potensi dirinya,” ujar Perwakilan Sementara UNICEF Robert Gass.
Presiden Jokowi: Air Kunci Kemandirian Pangan, Pemerintah Terus Membangun Waduk