Tangki Terbakar di Balongan Tak Ganggu Pasokan dan Distribusi Energi Jatimbalinus

2 April 2021, 07:00 WIB
Kebutuhan akan energi dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM), Liquified
Petroleum Gas (LPG) produk turunan lainnya seperti pelumas serta
petrokimia di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan
Nusa Tenggara Timur (NTT) dijamin aman tersedia tanpa
kendala/dok.Pertamina.

Surabaya – Pertamina memastikan tidak ada dampak insiden tangki
terbakar di Balongan Indramayu Jawa Barat terhadap operasional distribusi
energi di empat provinsi Jatimbalinus.

Kebutuhan akan energi dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM), Liquified
Petroleum Gas (LPG) produk turunan lainnya seperti pelumas serta petrokimia di
wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur
(NTT) dijamin aman tersedia tanpa kendala.

“Untuk fuel terminal (FT) di wilayah operasional kami, sebagian besar suplai
dikirim dari Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, dan TPPI
Tuban, dengan ketersediaan seluruh produk di 19 FT dan Depot Pengisian Pesawat
Udara (DPPU) yang melayani lebih dari 475.000 Kilo Liter (KL),” ujar Unit
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Region
Jatimbalinus, Deden Idhani dalam siaran pers, Kamis (1/3/2021).

Untuk LPG, stok yang tersedia di tujuh terminal LPG milik Pertamina berada di
angka 23.500 Metrik Ton (MT).

Ketersediaan stok energi ini akan berubah setiap waktu seiring dengan
penerimaan pengiriman produk dari refinery unit Pertamina, dan ditribusi
penyaluran ke lembaga-lembaga penyalur BBM dan LPG.

Pihaknya mengapresiasi kecepatan penanganan terhadap insiden yang terjadi di
tangki penyimpanan produk BBM di Balongan, Indramayu.

Tim HSSE bersama dengan didukung oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah saling bersinergi, sehingga tidak berdampak pada
pasokan energi di wilayah Jatimbalinus.

Dengan lesson learned dari yang terjadi di Balongan, seluruh sarpras
distribusi energi Pertamina di Jatimbalinus meningkatkan kesiapsiagaan
peralatan dan personel HSSE.

“Selain peralatan laik dan layak untuk digunakan pada kondisi emergency,
personel yang bertugas juga selalu siap siaga mengantisipasi insiden-insiden
yang tidak diharapkan,” Deden menegaskan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini