![]() |
Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Jo Semidang paparkan materi dalam Samsung Media Session Bali di Nusa Dua (foto:kabarnusa), |
NUSA DUA – Dengan inovasi yang terus dilakukan dan fokus kepada pedoman perusahaan membuat posisi PT Samsing Electroniics kian kuat sebagai pemimpin industri elektronik di Indonesia.
Sebagai industri elektronik terkemuka dunia, Samsung mampu menunjukkan kepemimpinan pasar dengan berfokus kepada pedomn perusahaan dengan terus menciptakan berbagai macam inovasi.
Inovasi itu telah diaplikasikan lewat produk-produknya, pengalaman konsumen dan layanan purna jual Semuanya itu bertujuan memberikan kemudahan kebahagiaan bagi pelanggan.
Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Jo Semidang mengungkapkan, tahun ini Samsung berada di urutan ke 7 sebagai “most valuable brand di dunia.
Posisi itu naik dari sebelumnya di urutan 34 pada tahun 2002. Berbagai produk Samsung telah memimpin pasar dunia mulai televisi, lemari es, mobile phone termasuk smartphone, smartwatch, LFD dan memori.
“Di Indonesia, kami telah menempati market share nomor satu untuk berbagai kategori elektronik,” ujar JO Semindang dalam keterangan resminya di Samsung Media Session Bali di Nusa Dua, Kamis (6/10/2016).
PIhaknya telah membukukan penjualan lebih dari 44 ribu mobile dan 6.400 unit TV per jam secara global.
Ditambahkan Jo, kebahagiaan konsumen lewat rangkaian teknologi dan inovasi selalu menjadi bagian prioritas Smasung. Karenanya, Samsung yakin dengan investasi besar-besaran yang dilakukan itu, guna pengembangan R& D di mana saat ini, telah dibangun 6 pusat desain dengan 1.700 desainer di seluruh dunia.
Tercatat hampir seperlima pekerja Samsung tergabung dalam tim R&D. Investasi cukup besar itu guna memastikan konsumen mendapatkan yang terbaik. Hal ini sekaligus memperkuat kepemimpinan perusahaan asal Korea Selatan di industri elektronik.
Diketahui, sejak masuk di Indonesia 25 tahun silam, Samsung terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk elektronik, gadget dan ekosistem teknologi yang semakin meningkat.
Selain itu, Samsung berkomitmen tidak hanya fokus pada produk semata, namun juga dalam bentuk layanan purna jual yang disebut MySamsung.
“Kontribusi Samsung tidak hanya bagi konsumen melainkan ditujukan untuk komunitas masyarakat sendiri,” tandasnya.
Lewat berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) seperti Rumah Belajar dan Proyek One Village One Project.
Sejak tahun 2012, Rumah Belajar tersebut dari tahun ke tahun meningkat jumlahnya di mana saat ini berada di lima lokasi yakni Medan, Banjarmasin, Jakarta Cikarang dan Makassar.
“Kami rekrut anak-anak pintar cerdas dari masyarakat tidak mampu, diberikan kesempatan pelatihan dasar elektronik selama setahun, agar nantinya mereka siap bekerja,” imbuhnya.
Sebagian dari mereka telah diserap atau bekerja di Service Center Samsung yang tersebar di Tanah Air dan sisanya bekerja di perusahaan lainnya maupun mandiri atau berwirausaha. (rhm)