Tim Saber Pungli Tangkap Tiga Petugas di Pos KTP Gilimanuk

9 Februari 2017, 15:15 WIB
Pos Pemeriksaan KTP di Gilimanuk yang rawan praktek pungli 

JEMBRANA – Tim Satgas Sapu Bersih (Saber) pungutan liar (pungli) Jembrana melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap tiga oknum Satpol Pamong Praja di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk. Ketiga oknum anggota Satpol PP yang ditangkap Nyoman PA (44) PNS asal Negara dengan barang bukti Rp 318 ribu.

Kemudian Kade MAJ (33) status masih honorer dari asal Tukadaya, Melaya dengan barang bukti Rp 17 ribu. Sedangkan Kadek SAP (45) masih status honorer dari Melaya diamankan dengan barang bukti uang Rp 20 ribu.

Usai ditangkap, ketiganya digiring ke Polres Jembrana guna pemeriksaan lebih intensif di mana pemeriksaan berlangsung tertutup. Aksi pungli diduga dilakukan mereka di pos pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk. Tim saber pungli mengamankan barang bukti berupa uang tunai total Rp 355 ribu dari ketiga pelaku.

Modus ketiga oknum melakukan aksi pungli terhadap sopir yang datang ke Bali tanpa KTP. Mereka mencoba meloloskan warga yang masuk ke Bali tanpa KTP dan meminta imbalan sejumlah uang. Ketua Pokja Penindakan Satgas Saber Pungli Kabupaten Jembrana yang juga Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Soaai, mengatakan ketiga oknum anggota Satpol PP tersebut ditangkap karena ada informasi yang diterimanya.

Dipimpin Kanit 1 dan II Reskrim Polres Jembrana beserta anggota, Tim Saber Pungli melaksanakan sidak/operasi terhadap oknum anggota satpol PP tersebut, Rabu (8/2/17). “Ketiga oknum Satpol PP itu kedapatan  memungut/meminta setoran kepada sopir yang melintas yang tidak membawa identitas diri,” jelas Yusak kepada wartawan, Kamis (9/2/2017)..

Berdasar keterangan saksi, membenarkan dia telah memberi uang kepada oknum Satpol PP yang bertugas di Pos KTP untuk membeli kopi. Diketahui, Bupati Jembrana Putu Artha, Kamis (12/1/17). mengkukuhkan Tim Satgas Saber Pungli Jembrana.

Ketua Pokja Yustisi Satgas Saber Pungli Jembrana yang juga Kasi Pidum Kejari Jembrana, Putu Agus Eka Sabana mengatakan untuk tindakan selanjutnya pihaknya akan melihat hasil penyelidikan dan penyidikan. “Apa hanya oknum ini saja yang melakukan, atau ada dugaan keterlibatan oknum lain,” imbuhnya. (put)

Berita Lainnya

Terkini