KARANGASEM – Masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan karena cuaca esktrim masih terus terjadi termasuk di Pulau Bali. Mengantisipasi cuaca ekstrim, Tim SAR gabungan dengan kekuatan 198 personil melaksanakan siaga 24 jam antisipasi erupsi Gunung Agung, Karangasem.
Diantara mereka, ada yang ditempatkan di pos aju Rendang sebanyak 36 orang, pos aju Selat berjumlah 52 orang, sementara di pos aju Jasri 3 orang dan 21 orang lainnya ditempatkan di pos aju Les.
Di posko utama Tanah Ampo juga di siagakan 38 personil dan petugas komunikasi sebagai fungsi koordinasi di masing-masing pos aju. Tentunya kesiapsiagaan ini tak hanya didukung dengan banyaknya personil namun juga peralatan SAR dan kendaraan operasional guna melaksanakan proses evakusi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Denpasar), Ketut Gede Ardana menegaskan tak hanya Basarnas yang andil di sini (prose evakuasi), keterlibatan setiap instansi yang memiliki personil mempuni di bidang SAR ataupun medis, sangatlah diperlukan.
“Seperti evakuasi orang sakit, gangguan jiwa atau pengungsi yang meninggal dunia, sudah pasti diperlukan ambulance, itu kita dapat dari PMI ataupun dinas kesehatan,” tuturnya baru-baru ini.
Kerja sama yang baik dan koordinasi berimbang dapat menjadi salah satu faktor yang memperlancar jalannya tugas kemanusiaan ini. Cuaca ekstrim seperti yang tercatat oleh BMKG menjadi tantangan tersendiri untuk tim SAR selalu siap siaga merespon permintaan bantuan dari masyarakat.
Peringatan Dini Cuaca Bali yang dikeluarkan oleh BMKG Denpasar tertanggal 11 Desember 2017 pada pukul 14.30 WITA, yakni masih terjadi Hujan Sedang-Lebat di Mendoyo, Gerokgak, Busungbiu, Pupuan, Banjar, Abang, Bebandem, Selat, Rendang, Tembuku, Susut, Bangli, Payangan, Tegallalang, Tampaksiring, Kintamani, Petang.
Cuaca seperti ini biasanya menimbulkan kondisi membahayakan manusia, misalkan pohon tumbang, tanah longsor, ataupun banjir. Seperti yang terjadi di Jalan Singaraja-Gilimanuk, pohon besar tumbang dan mengganggu akses jalan.
Pada pukul 18.05 Wita 4 orang personil Pos SAR Buleleng menyingkirkan pohon yang menutup sebagian jalan utama tersebut.
“Keadaan seperti inilah memerlukan kesigapan tim, bisa jadi pengguna jalan yang terimbas bahayanya jika tak segera disingkirkan pohon yang tumbang ini,” kata koordinator Pos SAR Buleleng, Made Neksen.
Di tempat berbeda personil pos SAR Buleleng yang berada di pos aju Les Buleleng membagikan masker kepada warga yg melintas di jalan Raya Tejakula Singaraja – Tianyar, Karangasem.
Terkadang masyarakat tak menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan jika terlalu sering menghirup debu semburan dari Gunung Agung.
Hasil pengamatan PVMBG, Gunung Agung masih mengeluarkan asap bercampur debu melalui letusan ataupun hembusan. Pada hari ini dalam periode pengamatan Senin (11/12) dari pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita bahwa telah terjadi hembusan sebanyak 10 kali serta low frekuensi 4 kali.
Juga masih ada Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm). Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 1500 m di atas puncak kawah.
Volume curah hujan 1.8 mm per hari. Ketut Gede Ardana menghimbau kepada masyarakat yang terdampak agar lebih perduli dengan keselamatan diri.
Dalam berbagai kesempatan, Basarnas dan tim SAR gabungan menyempatkan untuk memberikan masker secara gratis di beberapa titik yang terdampak sebaran debu vulkanik. (rhm)