![]() |
Wali Kota Denpasar sekaligus Ketua GTPP Covid-19 Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra/ist |
Denpasar – Guna meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19 di Kota
Denpasar para tokoh masyarakat diminta bisa menjadi teladan atau panutan dalam
penerapan disiplin 3M yakni memakai masker mencuci tangan dengan air bersih
atau hand sanitzer dan menjaga jarak.
Wali Kota Denpasar sekaligus Ketua GTPP Covid-19 Kota Denpasar, IB Rai
Dharmawijaya Mantra didampingi Pj. Sekda Kota Denpasar yang juga selaku Ketua
Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Made
Toya memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi bersama jajaran internal, Rabu
(18/11/2020).
Rai Mantra menegaskan, dalam memaksimalkan upaya mendukung pencegahan
penularan, menekan angka kematian serta meningkatkan kesembuhan pasien
Covid-19, beberapa langkah taktis tengah dirancang.
Saat ini, perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar cenderung bergerak
fluktuatif, sehingga tidak boleh lengah.
“GTPP bersama seluruh jajaran hingga lapisan terbawah merancang langkah taktis
sebagai upaya untuk fokus menekan angka penularan, menekan angka kematian dan
meningkatkan angka kesembuhan pasien,” ujar Rai Mantra.
Atas kondisi ini, kata Raii Mantra, ada beberapa langkah yang sudah dan akan
ditempuh. Yakni menggencarkan serta memaksimalkan penerapan 3 T (Test, Tracing
dan Treatment).
Penerapan ini juga sejalan arahan Satgas Covid-19 Nasional sebagai upaya
percepatan penanganan dan pencegahan penularan Covid-19.
Juga, penegakan dengan menggelar Operasi Yustisi Protokol Kesehatan akan
semakin digencarkan di daerah dengan tingkat penyebaran kasus yang tidak
terkendali.
Kemudian, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan
menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan
disinfektan wilayah secara terpadu.
“Kami berharap, tokoh-tokoh masyarakat agar ikut andil menjadi panutan dalam
penerapan 3 M atau disiplin penerapan protokol kesehatan di masyarakat,”
katanya menegaskan.
Pj. Sekda Kota Denpasar yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Made Toya mengingatkan masyarakat
yang hendak melaksanakan upacara adat dan keagamaan.
Pada prinsipnya tidak melarang pelaksanaan upacara adat dan keagamaan, namun
demikian pelaksanaan wajib menerapkan disiplin protokol kesehatan. “Sehingga
pelaksanaan upacara adat dan keagamaan tidak menjadi kluster baru penyebaran
covid-19.
“Lakukan 3 M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), Hindari 3 R
(ramai-ramai, rumpi-rumpi dan ruang sempit), jadi ini merupakan upaya untuk
menekan penularan yang bermuara pada menurunya kasus secara komulatif,” tegas
dia.
Upaya menekan angka kematian, GTPP Covid-19 Kota Denpasar memberikan perhatian
serius klaster rumah tangga.
Itu karena adanya pola penyebaran yang tidak terkendali di dalam keluarga
dapat memberikan dampak serius bagi usia rentan. GTPP memutuskan untuk
memberikan ruang karantina di rumah singgah bagi pasien positif Covid-19 yang
tanpa gejala.
Ditegaskan juga, mendukung meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19,
pihaknya memaksimalkan peran serta rumah sakit rujukan serta memastikan
ketersediaan ruang isolasi.
Penanganan dengan melaksanakan program kerja juga difokuskan bagi daerah yang
penyebaranya beresiko tinggi.
Toya menambahkan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menekan kasus dan
penularan, menakan angka kematian dan meningkatkan kesembuhan pasien.
Tentunya, partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan
protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan berkelanjutan,” ujarnya.
Seluruh upaya yang dirancang dan dilaksanakan memerlukan kesadaran semua pihak
untuk mendukung langkah-langkah strategis GTPP. Sehingga dalam pelaksanaan
dapat terintegrasi dan terpadu.
Untuk itu, diperlukan kesadaran bersama dalam mendukung langkah strategis
GTPP, sehingga percepatan penanganan dapat dimaksimalkan dan Covid-19 dapat
segera teratasi.
Tak kalah pentingnya, penegakan aturan bagi pelanggar disiplin prokes sesuai
dengan Pergub dan Perwali juga akan terus dilakukan. (rhm)