Kabarnusa.com – Anggota TNI Koramil 1619-01/Tabanan, Polisi Polsek Kota, Penyuluh Pertanian dan petani mengadakan gropyokan tikus di Subak Babakan, Desa Wanasari, Tabanan, Bali, Senin (2/11) pagi.
Penggropyokan tikus tersebut merupakan upaya gerakan pengendalian hama tikus secara massal pada tanaman padi. Selain penggropyokan, pada kegiatan ini juga diselingi dengan pengomposan tikus menggunakan asap belerang.
Komandan Koramil 1619-01/Tabanan, Kapten Inf Yudha Wicaksono mengatakan, kegiatan penggropyokan tikus ini sudah dilakukan kali kedua. Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan penggropyokan tikus di Subak Periyukti, Desa Wanasari, Tabanan.
“Kami senang bisa membantu petani untuk menciptakan ketahanan pangan. Kami juga menggandeng pihak kepolisian untuk ikut serta membantu petani,” ungkap Kapten Yudha. Dikatakan, selain nggropyok tikus, TNI di Tabanan juga sering terlibat membantu petani menanam dan panen padi.
Pekaseh Subak Babakan, I Wayan Yasa Giri menerangkan, pangropyokan atau berburu tikus digelar agar musim tanam yang akan datang padi tak rusak diserang hewan pengerat tersebut. Saat ini, dari luas lahan sawah 48 hektare, sekitar 60 persen sudah diserang tikus.
Sebelum menggelar panggropyokan, krama subak telah menempuh upaya niskala untuk usir tikus namun tak membuahkan hasil maksimal.
Upaya niskala yang ditempuh antara lain ngrestiti ke Pura Puseh Desa Pakraman Wanasari, nunas pakuluh di Puri Tabanan, Pura Pakendungan, Pura Batukaru, Pura Batu Lumbung di Desa Pakraman Soka Penebel hingga Pura Pasimpangan Besakih di Pura Desa.
Sebelumnya, panen padi di Subak Babakan berjalan lancar dengan hasil 7 ton per hektare. Menjelang turun tanam, petani dibuat stres karena serangan tikus mulai mengganas. Pada kegiatan penggropyokan yang melibatkan 120 orang ini, berhasil dieliminasi ratusan ekor tikus. “Semoga tanaman padi kami nantinya tak diserang hama tikus lagi,” harap Yasa Giri. (gus)