Kabarnusa.com – Selama penutupan dalam rangka pelaksanaan hari raya Nyepi Jalan Tol Bali Mandara kehilangan potensi pemasukan mencapai Rp 300 juta lebih.
Direktur Utama Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim menegaskan, penutupan tol mengacu kepada surat edaran Gubernur Bali Nomor 003.1/5390/BKD, tanggal 16 Oktober 2014 dan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor UM.01.11-Mn/255 tanggal 17 Maret 2015.
“Tol akan ditutup total. Lampu kita matikan sendiri, kita ada panelnya. Penutupan mulai pukul 00.00 WITA 21 Maret 2015 dan dibuka Minggu 22 Maret 2015 pukul 07.00 WITA,” jelas Tito di Denpasar, Kamis 19 Maret 2015.
Dengan penutupan ditutup selama 31 jam maka potensi lost-nya sekitar Rp300 juta lebih.
Pasalnya, traffick sekitar 540 ribu kendaraan, baik roda dua maupun roda empat setiap harinya.
PIhaknya tidak mempersoalkan kehilangan pendapatan tersebut.
“Inilah kebudayaan Bali yang harus kita hormati,” kata Tito.
Pernutupan jalan tol tidak mengurangi standar pelayanan di mana petugas tetap disiagakan di lokasi.
“Pengamanan kita lakukan. Tapi petugas di pintu tol memang diliburkan. Petugas kita tetap standby di sana,” sambungnya.
Untuk pengamanan aset, selain berkoordinasi dengan aparat keamanan, Tito juga mengaku telah berkoordinasi dengan pecalang (petugas keamanan desa adat) setempat.
“Kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengamankan aset, petugas keamanan termasuk pecalang,” imbuh dia.
Tito juaga telah menyiagakan mobil ambulance jika sewaktu-waktu dibutukan. “Ambulans siaga, keamanan juga siaga. Dengan perayaan Nyepi, ada penghematan sekitar Rp15 juta.
Tol Bali Mandara memberikan kontribusi berarti khususnya dalam mengurai kepadatan lalu lintas di jalan utama di wilayah Bali selatan.
“Distibusi barang dan jasa sekarang lebih lancar dan memberikan dampak positif terhadap perumbuhan ekonomi,” katanya.
“Kami ucapkan selamat menjalankan hari raya tapa brapa Nyepi bagi saudara-saudara kita yang menjalankannya,” katanya menambahkan. (kto)