UN Bocor, Wagub Bali Tak Yakin Temuan Ombudsman

10 Mei 2014, 06:47 WIB
Wagub Bali Ketut Sudikerta (dok.KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar –  Kasus kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional UN SMP yang terendus Ombudsman Bali  belum tentu kebenarannya sehingga semua pihak tidak membesar-besarkan hal itu karena akan memperngaruhi psikologis dan hasil UN.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, menanggapi  kebocoran ujian nasional SMP.

Dari laporan yang diterimanya, proses penjagaan soal UN, sudah sesuia dengan prosedur.

Proses pembuatan soal sampai pada proses pelaksanan UN dan penentuan akhir, sudah dikawal pelaksana teknis dan pengawas eksternal.

Karenanya, tidak mungkin hal itu terjadi, kecuali pihak dari percetakan yang menyebarkan soal-soal tersebut.

“Apabila terjadi seperti itu sudah tidak menjadi tanggung jawab kami lagi,”ujarnya saat jumpa pers di ruanganya, di kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Jum’at 9 Mei 2014.

Dia menegaskan, komitmen Pemprov Bali mewujudkan UN yang berkualitas sehingga pihaknya mengawal proses pelaksanaan UN mulai dari pembuatan soal, penyimpanan hingga pendistribusian.

Kata dia, semua proses tersebut, melibatkan tim teknis dan pengawas eksternal.

“Jadi, kecil sekali kemungkinannya bocor,” tandasnya.

Kendati begitu, Pemprov Bali tetap menindaklanjuti informasi tersebut dengan menurunkan tim teknis.

“Setiap informasi yang berkaitan UN pasti kami tindaklanjuti,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sduikerta meminta aparat keamanan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan jika  ada bukti riil dan kuat.

Semua pihak agar tidak membesar-besarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Karena hal itu akan mempengaruhi psikis para siswa yang sedang menghadapi ujian dan dikhawatirkan akan berdampak pada hasil UN.

Terkait pendaatan dewan yang menyatakan UN sebaiknya dihapuskan, Sudikerta menyatakan, agar persoalan tersebut diserahkan kepada pusat.

“Yang memiliki kewenangan UN akan ditiadakan atau tidak adalah pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah,” tutupnya.

Sebelumnya, Ombudsman Perwakilan Bali sempat menemukan dan memliki sejumlah bukti kunci jawaban UN telah bocor dan jatuh ke tangan siswa. (gek)

Berita Lainnya

Terkini