Wabup Sanjaya Harapkan Generasi Penerus Lestarikan Tradisi Ngaben Massal

30 September 2017, 07:41 WIB
Hadiri Ngaben Massal di Desa Pekraman Bedha Gubug Wabup Sanjaya serahkan bantuan

TABANAN – Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengharapkan tradisi dalam upacara ngaben massal, pitra yadnya dan manusa yadnya tetap dilestarikan di Bali.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri ngaben massal yang digelar pesemetonan prati sentana shri nararya kreshna kepakisan di jero penida Banjar pengayehan Desa Pekraman Bedha, Desa Gubug, Tabanan (29/9/2017).

Sanjaya merasa senang karena bisa bertemu masyarakat dan menyaksikan karya pitra yadnya dan manusa yadnya tersebut. Dirinya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pesemetonan dalam melaksanakan srada baktinya kepada leluhur.

“Ini merupakan bagian dari konsep Visi Tabanan Serasi, Sejahtera, Aman, dan Berprestasi, dalam bingkai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana(PPNSB) dalam bidang adat, agama dan budaya,” jelasnya.

Dengan pelaksanaan upacara pitra dan manusa yadnya massal tersebut, menunjukan ada persatuan dan kesatuan yang kuat antara pesemetonan. Ia berharap hal tersebut terus dijaga dan dilestarikan generasi penerus.

“Inilah persaudaraan, bagaimana terus bisa mempersatukan persaudaraan ini, generasi muda harus tetap melestarikan tradisi ini. Tetap jaga rasa persaudaraan ini. Kami yang hadir disini mendoakan agar yadnya ini berjalan dengan baik labda karya sida sidaning don,” ucap sanjaya.

Turut mendampingan dalam acara tersebut Anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Gusti Komang Wastana, I Gede Putu Desta Kumara, Camat Tabanan I Putu Arya Suta, dan Perbekel Gubug I Nengah Mawan

Ketua Panitia Ngaben Massal, I Gusti Made Rai Wirata mengatakan, sudah menjadi kesepakatan pesemetonan, bahwa karya pitra yadnya dan manusa yadnya tersebut dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Dan tahun ini adalahnya pelaksanaan yang ketujuh kalinya untuk upacara pitra yadnya, sedangkan manusa yadnyanya adalah yang kedua kalinya.

”Kami pesemetonan sepakat untuk melaksanakan upacara pitra dan manusa yadnya.Tahun ini yang ketujuh kali untuk pitra yadnyanya, dan untuk manusa yadnya baru yang kedua. Untuk puncak karyanya sabtu pon,” ujarnya.

Kembali dijelaskan untuk tahun 2017, yang ikut ngaben massal 14 sawa, ngelungah 11, nyambutin 3 orang, dan yang metatah sebanyak 10 orang. “Kami di pengayehan ada 61 KK, untuk ngaben ini persawa, dikenakan biaya sebesar 10 juta rupiah,” imbuhnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini