Kabarnusa.com – Melalui kegiatan Gerakan Pakan Ikan Mandiri
(Gerpari), pembudidaya ikan bisa memproduksi pakan ikan secara mandiri
sehingga harga pakan yang merupakan komponen utama produksi ikan bisa
ditekan.
Hal itu terungkap saat kegiatan sosialisasai
Pematangan Teknologi Adaptif Lokasi Pakan Mandiri di Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “Mina Sri Guna” Desa Kesiut, Kecamatan
Kerambitan, Tabanan – Bali, Selasa (24/11/2015).
Sosialisasi
yang digelar kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPPKP – KKP) dan
Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabananan tersebut,
dihadiri anggota Pokdakan Min Sri Guna, perwakilan Pokdakan di Tabanan,
Penyuluh Perikanan dan UPP.
Sekda Pemkab Tabanan
Nyoman Wirna Ariwangsa dalam sambutannya mengungkapkan, kemandirian
pakan merupakan faktor utama dalam usaha perikanan budidaya.
Sebagai
faktor utama, kemandirian pakan diperlukan dalam mewujudkan ketahanan
pangan di sektor perikanan melalui ketersediaan protein hewani asal ikan
di Kabupaten Tabanan.
“Dalam budidaya ikan, biaya produksi untuk kebutuhan pakan mencapai 70 – 80 persen dari total biaya,” katanya.
Di
sisi lain, kenaikan harga pakan ikan yang semakin mahal dan melambung
membuat pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan merasa kewalahan dan
sulit mengembangkan budidaya ikan.
Terkait hal itu,
Sekda Ariwangsa menyambut baik adanya kerjasama melalui Kegiatan Gerakan
Pakan Ikan Mandiri (Gerpari). “Dengan adanya Gerpari ini kami berharap
pembudidaya ikan di Tabanan bisa kembali bersemangat karena pakan ikan
bisa diproduksi sendiri dengan harga yang relatif lebih murah,” katanya
berharap.
Sekda Ariwangsa juga berharap dengan adanya
Gerpari ini keuntungan pembudidaya ikan juga bisa semakin meningkat.
“Tidak hanya 10 persen, tapi bisa mencapai 30 persen dari biaya
produksi,” ujarnya.
Tri Heru Prihadi, mewakili Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya mengemukakan,
dengan adanya kegiatan Gerpari ini, ke depan diharapkan setiap Pokdakan
bisa memproduksi pakan ikan sendiri dengan bahan baku dari lokal dan
lingkungan sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Tri Heru
Prihadi yang juga seorang peneliti senior ini menyatakan apresiasinya
terhadap potensi SDA Perikanan budidaya ikan di Tabanan. Guna
memanfaatkan potensi tersebut secara optimal, pihaknya siap membantu
Diskanlaut Tabanan dalam pengembangan budidaya ikan.
Kami
juga punya beberapa jenis produk ikan unggul seperti lele mutiara, nila
srikandi dan udang galah G. Marco. “Silakan Diskanlaut menyurati kami
untuk mengajukan permohonan bantuan jenis ikan tersebut. Kami siap
membantu,” katanya berjanji.
Terkait tawaran tersebut,
Kepala Diskanlaut Tabanan Made Subagia, menyatakan kesiapannya dan akan
segera menindaklanjutinya. “Kami akan segera menindaklanjuti agar
perikanan budidaya di Tabanan bisa lebih berkembang,” pungkasnya (gus)