Warga Muslim Perummnas BSI Tabanan Peduli Pengungsi Gunung Agung

3 Oktober 2017, 20:08 WIB
Ibu-ibu dari MT Al Muhajirin Perumnas BSI, Tabanan sedang melakukan seleksi pakain layak pakai yang dikumpulkan dari warga muslim setempat

TABANAN – Warga muslim di Perumnas Bukit Sanggulan (BSI) Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang tergabung dalam Rukun Warga Muslim (RWM) Perumnas BSI dan sekitarnya, akan segera mendirikan Posko Peduli Pengungsi Gunung Agung di Masjid Al Muhajirin, Perumnas setempat.

Ketua RWM Perumnas BSI dan sekitarnya, Endro Triyanto mengemukakan, Posko Peduli Pengungsi Gunung Agung tersebut didirikan untuk mempermudah koordinasi, pengumpulan dan penyaluran bantuan untuk para pengungsi Gunung Agung yang ada di Kabupaten Tabanan.

“Kami sudah membentuk relawan Al Muhajirin yang bertugas mendata, mengumpulkan dan menyalurkan bantuan yang berasal dari warga muslim di Perumnas BSI dan sekitarnya,” katanya seusai memimpin Rapat Pembentukan Posko di Masjid Al Muhajirin, Selasa (3/10/2017) malam.

Menurut Endra, Relawan Al Muhajirin yang dibentuk bertugas melakukan pendataan jumlah pengungsi Gunung Agung yang ada di Kecamatan Kediri pada khususnya dan Kabupaten Tabanan, pendataan jenis bantuan yang diperlukan pengungsi dan menyalurkan bantuan kepada pengungsi.

Terkait hal itu, pihaknya melalui Majelis Taklim (MT) Ibu-ibu Al Muhajirin telah melakukan pengumpulan bantuan berupa pakaian layak pakai dari warga muslim yang ada di lingkungan Perumnas BSI dan sekitarnya.

Ketua MT ibu-ibu Al Muhajirin, Kanti Rahayu saat dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah menyampaikan kepada sebelas MT yang ada di Perumnas BSI dan sekitarnya untuk melakukan pengumpulan dan dan pakaian layak pakai.

Kegiatan pengumpulan dana pakaian layak pakai tersebut, selain sebagai bentuk kepedulian sosial kepada pengungsi Gunung Agung juga sekalian untuk peringatan tahun baru Islam 1439 H.

“Kami telah melakukan pengumpulan pakaian layak pakai dari ibu-ibu yang tergabung dalam MT Al Muhajirin. Saat masih dalam proses seleksi pakaian yang terkumpul dari sebelas Majelis Taklim yang ada di Perumnas BSI dan sekitarnya,” katanya saat ditemui di Masjid Al Muhajirin di sela-sela kegiatan seleksi pakaian layak pakai, Selasa (3/10/2017) sore.

Menurut Kanti, pakaian hasil seleksi tersebut dikategorikan dalam kategori yakni layak jual, layak pakai dan apkir. Pakaian yang layak jual karena kondisinya masih baru, akan dijual ke warga dan dana hasil penjualan akan dimanfaatkan untuk keperluan lainnya para pengungsi.

“Dari pengumpulan pakaian layak pakai kita dapatkan belasan karung. Dari hasil seleksi ada beberapa karung pakaian dan barang-barang lainnya yang layak jual karena kondisinya masih baru,” pungkasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini