2030 Akhir AIDS Menuju Tingkatkan Solidaritas

1 Desember 2020, 14:38 WIB

Menular melalui hubungan seksual dan sebagainya kita tidak tahu
itu perilaku dan akibat dari perilaku yang kurang sehat dalam melakukan
hubungan seksual itu sosialisasi informasi./ist

Denpasar – Peringatan AIDS 2020 Dinas Kesehatan Provinsi Bali
memperingati AIDS sedunia dengan bertema “Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan
Solidaritas 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030” dengan tujuan untuk Pencegahan
dan Pengendalian HIV dan AIDS di Indonesia dalam Rangka mencapai 90-90-90 dan
3 zeroes pada tahun 2030.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya
mengatakan “upaya yang kita lakukan hari ini hari dalam rangka hari AIDS
sedunia sebenarnya kan kita ingin mengingatkan bukan untuk merayakan ya
memperingati untuk mengingatkan masyarakat tentang bahayanya orang yang tidak
perlu dihindari karena kan tidak menular secara langsung,” ujarnya.

Menular melalui hubungan seksual dan sebagainya kita tidak tahu itu perilaku
dan akibat dari perilaku yang kurang sehat dalam melakukan hubungan seksual
itu sosialisasi informasi ini penting agar masyarakat memiliki pemahaman yang
komprehensif tentang AIDS.

Pemahaman yang komprehensif kan belum maksimalnya masih di bawah 75% angka
kasus baru bukan berarti programnya kurang bagus tetapi dengan meningkatnya
kasus jadi program tersebut jalan dengan secara optimal.

“Orang yang positif itu mengetahui dirinya positif dari 90% yang mengetahui
dari orang yang mengetahuinya positif itu 90% harus diobati dari orang yang
90% harus menurun virusnya” ungkap Suarjaya.

Sesuai dengan visi Gubernur Bali yang dirumuskan dalam sebuah konsep “Nangun
Sat Kerthi Loka Bali’, yang menekankan perlunya meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan berlandaskan pada konsep Tri Hita Karana.

Mengefektifkan upaya pencegahan dan penanggulangan HlIV dan AIDS baik melalui
upaya penyuluhan langsung di lapangan sesuai protokol kesehatan Covid-19,
maupun melalui media massa.

Upaya pencegahan ini diharapkan bisa menyertakan partisipasi semua pihak,
termasuk Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) dan Kader Desa Peduli
AIDS (KDPA) di setiap desa Adat di Bali. (lif)

Artikel Lainnya

Terkini