![]() |
Sekjen DPP Partai Gerindara Ahmad Muzani memberikan pembekalan ratusan kader dan caleg |
DENPASAR – Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan belakangan ini ada upaya pihak-pihak tertentu yang membuat framing dengan isu-isu negatif untuk menjatuhkan citra partai di masyarakat.
Hal itu ditegaskan Muzani saat hadir dalam pembekalan kader yang diikuti ratusan kader dan Caleg se- Bali bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Denpasar Jumat (1/6/2018).
Acara yang dihadiri Ketua DPD Partai Gerindra Bali Ida Bagus Sukarta, Ketua DPC Gerindra Kota Denpasar Made Muliawan Arya (De Gadjah), Ketua Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya) Bali Miftachur Rohman itu, berlangsung lancar dan tertib.
Baik Muzani dan Sukarta sama-sama memompa semangat kader dan simpatisan partai besutan Prabowo Subiyanto dalam acara konsolidasi organisasi memasuki tahun politik menjelang Pilkada Serentak, Pemilu dan Pilpres.
Menurut Muzani, partainya belakangan ini menjadi bidikan pihak-pihak tertentu yang sengaja melakukan framing negatif dengan isu-isu yang tidak berdasar untuk menjatuhkan citra di mata rakyat.
Dia mencontohkan, bagaimana isu UU Ormas, NKRI hingga aksi terorisme yang terus diproduksi pihak tertentu atau lawan politik untuk mendeskreditkan Gerindra menjelang tahun politik Pemilu dan Pilpres 2019.
Dia mengingatkan, bangsa ini dibangun dalam keragaman, pluralisme berbeda satu dengan lainnya baik bahasa, suku, agama dan laiannya.
Muzani mencontohkan, negara-negara lain harus berperang, bertikai antara saudara sendiri hanya karena perbedaan bahasa, berperang karena agama, budaya bahkan berperang karena perebutan ibu kota negara.
“Banyak bangsa-bangsa lain berperang karena perbedaan itu, tetapi berkat anugerah Tuhan begitu besar kepada kita, kita bisa menjadi satu dengan segala perbedaan, ” tegas Wakil Ketua MPR RI itu.
Ditegaskannya lagi, bahwa bangsa Indonesia menyadari semua perbedaan itu.
“Kita ini menjadi satu karena perbedaan, saudara-saudara lahir menjadi orang Bali, Jawa, Nusa Tenggara bukan karena keinginan kita, itu semua sama-sama kehendak, tadkir Tuhan,” tukasnya.
Yang memprihatinkan, ada framing bahkan isu-isu yang digoreng sedemikian rupa dialamatkan kepada Gerindra seolah-olah sebagai partai yang tidak menghormati perbedaan.
Bagaimana mungkin, Partai Gerindra yang memiliki karakter kuat nasionalisme, cinta NKRI, memegang teguh Pancasila, kemudian dilekatkan dengan isu-isu anti pluralisme, anti keragaman atau perbedaan.
Muzami masih ingat, ketika terjadi kerusuhan napi teroris (napiter) di Mako Brimob disusul teror bom lainnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo langsung menginstruksikan para kader muda, satgas partai untuk menjaga seluruh tempat ibadah,
“Ketua Umum memerintahkan kader Gerindra menjaga semua tempat ibadah yang umatnya merasa terancam dalam menjalankan ibadah, apakah di gereja, pura, masjid silakan dijaga, agar mereka umat beragama bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang,” tegasnya disambut applaus kader.
Hal senada disampaikan Ketua DPW Gerindra Bali IB Sukarta juga menegaskan, bahwa seluruh kader Gerindra akan tetap memegang teguh Pancasila dan NKRI.
“Kader Gerindra siap mengurbankan jiwa raga demi menegakkan NKRI,” tandasnya disambut gempita hadirin.
Acara pembekalan kader dan caleg itu bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila dengan mengangat tema Semangat Pancasila 1 Juni 2018, menumbuhkan disiplin, konsisten dan komitmen para kader pejuang partai Gerindra Provinsi Bali, mengamankan Pilkada Serentak 2018 dan menyongsong Pemilu 2019. (rhm)