DENPASAR – Polda Bali mengerahkan 5.630 personel dalam mengamankan kegiatan pawai ogoh-ogoh di Denpasar dan sekitarnya. Ogoh-ogoh akan diarak pada saat hari Pengrupukan, tepatnya sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940.
Pihak kepolisian mengedepankan kegiatan preventif yang didukung dengan kegiatan preemtif, intelijen dan penegakan hukum. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Hengky Widjaja, mengatakan, 5.630 personel diterjunkan untuk mengamankan pawai ogoh-ogoh.
Pengamanan akan dilaksanakan secara all out mengingat perayaan hari raya Nyepi tahun ini bersamaan dengan tahap kampanye Pilkada serentak sehingga situasi tetap aman dan kondusif.
“Ada 6.347 ogoh-ogoh di seluruh Bali yang akan diarak pada saat malam Pengrupukan. Pengamanannya diback up sekitar 22.000 pecalang se-Bali bersama stakeholder lainnya,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar ini.
Alumnus Akpol tahun 1993 ini mengimbau masyarakat agar pawai ogoh-ogoh tidak diwarnai kekerasan atau tindak pidana. “Seluruh masyarakat Bali agar ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing dengan saling menghormati dan menghargai antarumat beragama,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan hari raya Nyepi di Bali sudah mulai terlihat. Sebagian besar umat Hindu melaksanakan Upacara Melasti mulai dari tanggal 13 sampai dengan 15 Maret 2018. Pada saat Melasti, umat Hindu akan menyucikan sarana upacara ke pantai atau sumber mata air.
Pada tanggal 16 Maret, masyarakat akan melaksanakan Upacara Tawur Agung Kesanga (Penyucian Alam Semesta) yang dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh.
Selanjutnya pada tanggal 17 Maret, masyarakat akan merayakan hari raya Nyepi dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Keesokan harinya, seluruh umat Hindu akan melaksanakan Ngembak Geni. (des)