![]() |
lahan yang dinilai layak untuk pembangunan bandara di Jembrana |
Kabarnusa.com – Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali yang memiliki hamparan datar perkebunan dinilai sangat potensial untuk dijadikan Bandara. Pemkab Jembrana sejatinya sudah beberapa tahun lalu mengkaji dan paling potensial.
Ada berbagai pertimbangan untuk menjadikan kawasan itu sebagai bandara. Pertama, untuk luas lahan sudah cukup memadai dan layak dijadikan lahan terbang. Kajian sosial masyarakat, juga tidak terlalu tersedot pembebasan lahan atau bahkan hingga “bedol desa”.
“Dengan menggunakan lahan perkebunan provinsi, hanya segelintir rumah yang terkena pembebasan,” terang Kepala Bappeda Kabupaten Jembrana I Ketut Swijana, belum lama ini.
Posisi Pekutatan juga terjangkau untuk ke Singaraja maupun Bali Barat. Namun, harapan itu terganjal pada Tata Ruang Provinsi Bali, yang menempatkan Singaraja untuk kawasan Bandara.
Berikut rencana pembuatan jalan tol Denpasar-Pekutatan sebagai penunjangnya. Menurutnya, wacana bandara itu sudah jauh hari, tapi memang terganjal RTRW Propinsi.
“Dengan adanya bandara, harapannya tidak lain adalah perkembangan daerah dan tidak hanya terpusat di Bali Selatan saja,” ujarnya.
Investasi pun cenderung lesu ditanamkan di Jembrana, karena situasi dan lokasi yang jauh dari pusat pariwisata. Akses yang kurang terjangkau salah satu pemicunya.
Saat ini, di kawasan Pekutatan masih bergulir rencana menjadikan Sirkuit F1. Namun itupun belum ada kepastian, masih sekedar melirik dan mengecek lokasi.
Mantan Kadis PU ini mengatakan bila diminta memilih, daerah tentu sangat berharap bandara bisa dibangun di Jembrana.
Dampak ke masyarakat sekitar dan daerah lebih terasa. Seluruh stakeholder dari atas hingga bawah ikut merasakannya.(dar)