Bank Indonesia Harapkan Digitalisasi Diimplementasikan secara Konsisten, Inovatif dan Sinergi

Karangasem- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyampaikan digitalisasi memberikan dampak yang lebih optimal sehingga, penerapan digitalisasi perlu diimplementasikan secara Konsisten, Inovatif dan Sinergi (KIS).

Pertama, proses digitalisasi harus dilakukan secara konsisten agar setiap kekurangan pada sitem pembayaran saat ini dapat segera disempurnakan.

“Kedua, setiap proses digitalisasi harus memiliki suatu inovasi untuk menjadi terobosan dalam menyelesaikan tantangan digitalisasi di daerah,” tegasnya saat peresmian dua Pos Gate Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa 14 Februari 2023.

Ketiga, Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bank Indonesia dan BPD Bali harus terus bersinergi untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi menuju Karangasem Era Baru.

Sementara itu, dengan penerapan Digitalisasi Galian C mampu mendongkrak penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) Kabupaten Karangasem Bal dari Rp52 miliar pada 2021 menjadi Rp 96 miliar pada 2022

“Naik sebesar 85 persen,” kata Kepala BPKAD Kabupaten Karangasem, I Wayan Ardika.

Wayan Ardika melaporkan proses digitalisasi pajak MBLB menyempurnakan empat proses bisnis pada pembayaran Pajak MBLB yaitu pada proses administrasi, proses pengawasan, proses pelaporan pajak dan proses pembayaran pajak.

“Digitalisasi Galian C di Kabupaten Karangasem Meningkatkan Penerimaan Pajak MLBB,” tegasnya saat peresmian dua Pos Gate Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa 14 Februari 2023.

Pembangunan Pos Gate MBLB ini merupakan realisasi dari empat pos gate yang akan didirikan.

Peresmian Pos Gate MBLB ini dihadiri Bupati Karangasem Gede Dana, Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugorho.

Bupati Karangasem, I Gede Dana menekankan penerapan digitalisasi Pajak MBLB akan dilanjutkan dengan membangun dua pos gate pada tahap berikutnya.

Selain itu, implementasi digitalisasi akan diperluas untuk seluruh jenis penerimaan baik pajak maupun retribusi di Kabupaten Karangasem.

Dengan adanya digitalisasi, maka pengelolaan penerimaan pajak dan retribusi menjadi lebih transparan dan pada akhirnya akan meningkatkan Penerimaan Asli Daerah
(PAD).