Yogyakarta – Masa depan pengelolaan lahan yang adil dan inklusif kini berada di tangan generasi muda. Ratusan taruna/i Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional STPN Yogyakarta dibekali pemahaman mendalam tentang peran krusial Badan Bank Tanah dalam mendorong ekonomi berkeadilan melalui pengelolaan lahan yang optimal.
Dalam acara “Landsmart Series” yang menggugah, Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menegaskan bahwa tanah bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan fondasi utama keadilan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
“Ketika pengelolaan tanah tidak adil, kesenjangan akan terus melebar. Oleh karena itu, optimalisasi pengelolaan tanah menjadi agenda penting bagi kita semua,” tegas Parman, membakar semangat para calon pemimpin di bidang pertanahan.
Badan Bank Tanah, sebagai lembaga strategis, memiliki mandat untuk mengelola dan mendistribusikan tanah guna mewujudkan pemerataan ekonomi, reforma agraria, serta mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang vital.
Berbagai capaian gemilang telah ditorehkan, mulai dari penyediaan lahan untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kendal dan Brebes, hingga penyiapan lahan untuk Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) dan jalan tol IKN seksi 5B di Penajam Paser Utara.
“Kami bahkan mencetak sejarah dengan pelaksanaan reforma agraria di atas Hak Pengelolaan (HPL) Badan Bank Tanah yang diberikan status hak pakai. Ini adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia,” ungkap Parman.
Tak hanya berbagi capaian, Parman juga menitipkan pesan inspiratif kepada para taruna STPN. Ia mendorong mereka untuk tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga mengembangkan kepekaan terhadap kebijakan dan realitas sosial di lapangan.
“Kalian adalah calon pemimpin yang akan menentukan arah tata kelola pertanahan Indonesia. Karena itu, bangunlah kapasitas diri secara menyeluruh, kuasai aspek teknis dengan baik, pahami kebijakan secara utuh, dan kembangkan kepekaan terhadap tantangan nyata yang akan kalian hadapi di lapangan,” pesannya.
Ketua STPN, Sri Yanti Achmad, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap sosialisasi dari Badan Bank Tanah dapat menjadi bekal berharga bagi civitas academica STPN, terutama dalam memperluas wawasan taruna tentang kompleksitas dunia pertanahan.
“Kami yakin Badan Bank Tanah telah melakukan tugas dan fungsinya, serta selalu memperhatikan asas pemanfaatan yang baik dalam menjalankan kewenangannya,” ujar Sri Yanti Achmad, mengakhiri acara.***