Dharma Shanti Nyepi, Bupati Eka Ajak Perkuat Persaudaraan Umat

29 Mei 2017, 22:03 WIB

dharma%2Bsnti%2B2

TABANAN – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menekankan pentingnya memperkuat rasa persaudaraan di antara umat beragama dalam memaknai perayaan hari raya Nyepi.

Eka menyampaikan tema persuadaraan dalam sambutan Dharma Shanti Nyepi Caka 1939 yang memiliki makna penting bagi umat Hindu. Momentum Nyepi memiliki arti dan makna yang sangat penting untuk merenungkan hakekat dan makna kehidupan.

“Disamping merupakan sarana introspeksi dan evaluasi diri untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang kurang baik,” ucap Eka saat memberikan sambutan dalam Dharma Shanti Nyepi Caka 1939, Senin (29/5/17).

Kegiatan berlangsung di halaman depan rumah dinas bupati dihadiri tokoh masyarakat seperti Raja Tabanan Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Ketua PHDI Provinsi Bali Prof I GN Sudiana, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda); Forum Kerukunan Umat Beragama, serta pimpinan umat beragama Se-Tabanan.

Kata dia, smua pesan moral, spiritual, dan kebijakan perayaan hari raya Nyepi, pada hakekatnya masih relevan pada era kekinian. Pesan itu memberikan, penyegaran, pencerahan bagi umat Hindu sangatlah penting dalam upaya terus menunjung tinggi kedamaian, ketenteraman toleransi, dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Eka mengingatkan, Tabanan sebagai daerah yang penduduknya heterogen dengan latar belakang berbagai kultur, rasa suku dan agama, hendaklah mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan.

“Sebuah ikatan yang sangat penting, tidak hanya bagi kalangan umat Hindu, tetapi juga bagi sesama umat beragama lainnya,” imbuhnya. Satu hal yang patut dibanggakan saat ini adalah, Tabanan sebagai salah satu dari lima kabupaten/kota di Indonesia yang dianugerahi penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama.

Penghargaan itu sebagai apresiasi pemerintah pusat atas penerapan kerukunan umat beragama di Kabupaten Tabanan. “Jika ini dapat dipertahankan, niscaya hidup kita akan diwarnai oleh ketenteraman, kebahagiaan, dan pada akhirnya sampai pada visi Kabupaten Tabanan SERASI,” kata Eka.

Persaudaraan, sambungnya, menjadi bagian dari tema dharma santhi perayaan hari raya Nyepi kali ini patut kita jadikan spirit dalam kehidupan bermasyarakat di tengah situasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang mengalami gejolak intoleransi.

“Nilai-nilai persaudaraan yang bersifat universal harus berjalan seiring dengan budaya dan kearifan lokal, keterpaduan keduanya akan memperkuat tali persaudaraan yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati perbedaan identitas serta senantiasa patuh dan tunduk pada pranata hukum atau rule of law,” sambungnya.

Dalam kaitan itu, Bupati Eka mengajak umat Hindu beserta segenap elemen masyarakat untuk terus memperkuat tali persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai.

Jauhkan diri dari sifat-sifat yang mengarah pada saling menghujat dan saling menjatuhkan serta perilaku pencemaran nama baik yang akan mencoreng kesantunan dan keadaban masyarakat yang telah tertata selama ini.

“Sebaliknya mari kita bangun fondasi dan suasana santun yang teduh dan yang damai,” tukasnya. Sementara itu, Ketua PHDI Prov Bali Prof I GN Sudiana menekankan bahwa makna Nyepi adalah hening dan sepi.

“Barang siapa yang mampu berdamai dengan keheningan, maka akan berdamai dengan dirinya sendiri, berdamai dengan orang lain. Dan, hidup akan lebih menjadi bersaudara,” ujar Sudiana mengulas secara singkat makna Nyepi. (gus)

Artikel Lainnya

Terkini