![]() |
Rapid test massal di Denpasar/dok. |
Denpasar – Dua orang pasien Covid-19 di Kota Denpasar Bali dinyatakan
meninggal setelah dalam perawatan sedangkan 10 pasien lainnya telah
sembuh. Sementara pasien positif Covid-19 diketahui bertambah sebanyak 34
orang yang tersebar di 21 wilayah desa/kelurahan.
“Dua orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia, kasus positif tercatat
bertambah sebanyak 34 orang dan kasus sembuh bertambah 10 orang, kami tetap
mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan
mengingat kasus covid 19 masih terjadi penularan, utamanya klaster keluarga
yang wajib kita waspadai bersama,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Selasa (29/9/2020).
Pasien meninggal dunia, berdomisili di Desa Pemecutan Kaja dengan jenis
kelamin laki-laki berusia 50 tahun.
Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 9 September 2020 dan dinyatakan
meninggal dunia pada 24 September 2020 dengan riwayat penyakit penyerta atau
komorbid yakni Diabetes Militus dan Hipertensi.
Sedangkan pasien kedua berdomisili di Desa Dangin Puri Kaja dengan jenis
kelamin perempuan berusia 66 tahun.
“Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 24 September 2020 dan dinyatakan
meninggal dunia pada 27 September 2020 dengan riwayat penyakit penyerta atau
komorbid yakni diabetes militus dan hipertensi,” imbuhnya.
Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.387 kasus, jumlah pasien
sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.150 orang (90,07 persen), meninggal dunia
sebanyak 49 orang (2,05 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak
188 orang (7,88 persen).
Angka kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini
mengalami fluktuatif, untuk itu kami berharap kewaspadaan dan kedisiplinan
dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan,
menggunakan masker dan jaga jarak tetap ditingkatkan.
Masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,
termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat
dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih
mendominasi.
“Hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga
ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran,” ujar Rai. Rai kembali
mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan
covid 19 tidak semakin meluas.
“Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan
setelah melakukan aktivitas,” tutupnya. (rhm)