Badung – Selama 6 tahun penyelenggaraan FoodStartup Indonesia (FSI) tercatat Rp65 Miliar dana investasi telah digulirkan bagi para pelaku bisnis kuliner skala UKM di Indonesia.
Konsistensi FSI telah memberikan dampak besar dalam mendukung perkembangan subsektor kuliner tanah air. Kegiatan ini seakan telah menjadi brand dan prestise bagi pelaku bisnis kuliner skala UKM di Tanah Air.
Co-Founder FSI, Bonnie Susilo menyatakan, FSI telah membawa dampak yang signifikan dalam mempercepat kemandirian UKM pangan dan agroindustri Indonesia.
“Kemandirian ini dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia yang terampil, solid serta bisnis yang berkelanjutan,” tandas Bonnie Susilo dalam keterangan resminya, di Nusa Dua, Bali, Senin (20/6/2022).
Kontribusi FSI bagi subsektor kuliner, tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200an pitchdeck usaha dibangun.
“Pada tahun ini pencapaian FSI lebih strategis karena berhasil menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022. AVPN sendiri merupakan forum tahunan investasi sosial terbesar di Asia.
Kerja sama ini tentu saja membuka peluang lebih banyak investor dunia membangun kemitraan dengan pelaku industri kuliner nasional. Kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan peserta FSI 2022.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim berharap. melalui Demoday, para pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner didorong untuk berpikir “Out of the Box” untuk tetap bangkit dan berinovasi dalam menciptakan produk yang dapat diterima oleh masyarakat dan investor.
“Setiap tahun Demoday sangat ditunggu pelaku ekraf kuliner karena mengumumkan pemenang terbaik guna mendapatkan komitmen investasi,” tutur Hanifah Makarim.
Penilaian pemenang berdasarkan kesiapan produk, keamanan, inovasi, kesiapan pasar, risiko investasi, partnership dan strategi investasi. Meski bukan menjadi pemenang, ajang Demoday tetap strategis bagi finalis lainnya.
Banyak finalis yang mendapatkan jejaring usaha dan dukungan langsung oleh masing-masing investor yang disampaikan usai pergelaran FSI.
Jika dilihat pada jenisnya, dukungan pendanaan yang dibutuhkan terdiri dari lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing dan lembaga pinjaman lainnya.
Berbagai jenis pendanaan yang diajukan tersebut tentu saja harus disertai oleh profesionalisme dan akuntabilitas pelaku UMKM sektor kuliner yang mengikuti FSI.
Besaran dana investasi yang paling banyak dibutuhkan pada FSI tahun ini terdiri dari 2 kelompok yaitu antara 500 juta hingga 1 miliar dan 100 juta hingga 500 juta. ***