JAKARTA – Forum WIEF (World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center pada 2-4 Agustus lalu berhasil membukukan pertukaran 10 Nota Kesepahaman dengan total nilai sebesar US$899.600.000.
Sektor yang mendapatkan manfaat dari perjanjian tersebut adalah perumahan, fasilitas medis, industri halal, industri waralaba, keuangan Islam dan pasar modal.
Bursa Malaysia dan Bursa Efek Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan pasar modal syariah di Malaysia dan Indonesia dengan tujuan membangun kedua negara tersebut sebagai hub pasar modal syariah terkemuka di dunia.
Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan operator pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan Hub Halal internasional pertama di Indonesia yang akan memproses dan mengelola semua kontainer berdasarkan prinsip syariah.
Kesepakatan lintas-batas yang lain adalah perjanjian tripartit antara Kumpulan Perubatan Johor SdnBhd, Malaysia dan dua perusahaan Jepang -Sojitz Corporation dan Capital Media Co Ltd untuk mendirikan sebuah Pusat Onkologi di Rumah Sakit Medika Bumi Serpong Damai (RSMBSD) di Tangerang, Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$12 juta.
Kesepakatan signifikan lainnya adalah perjanjian antara tiga pengembang properti Malaysia, yaitu Sime DarbyBerhad, SP Setia (Indonesia) Sdn Bhd, dan I & P Grup SdnBhd, dan pengembang Indonesia, PT Hanson International, untuk bersama-sama mengembangkan proyek perumahan dengan harga terjangkau senilai US$862.000.000 di daerah Maja di kawasan barat Jakarta, Indonesia.
Selain itu, WIEF ke-12 mempunyai misi untuk memperkuat peran serta meningkatkan pengakuan global terhadap UMKM Indonesia.
Dalam pernyataan penutupnya, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa WIEF ke-12 telah berhasil mengeksplorasi peran penting UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Upaya ini menegaskan kembali fakta bahwa pemberdayaan UMKM dengan mendorong dan memfasilitasi keikutsertaan mereka yang lebih besar dalam perekonomian.
“Juga akan memacu inovasi dan meningkatkan efisiensi MSME yang dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam lanskap bisnis yang terus berkembang.” katanya dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com Selasa (30/8/2016)..
Perkembangan-perkembangan di WIEF ke-12 tentu saja telah menciptakan momentum yang kuat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi bagi para peserta dan negara-negara dari dunia Muslim dan non-Muslim.
Pada sesi penutupan, Ketua WIEF Foundation, Tun Musa Hitam mengatakan bahwa perjanjian antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan perusahaan-perusahaan regional membuktikan bahwa WIEF ke-12 telah menjadi platform strategis.
Tujuannya untuk kolaborasi penting dalam memperkuat dan menghubungkan ekonomi di negara-negara Muslim dengan negara-negara lain baik di skala regional maupun global.
Hal ini mencerminkan kepercayaan diri, keberanian dan ketegasan kita dalam menjawab tantangan ekonomi saat ini, dengan menunjukkan pentingnya model kolaboratif yang memungkinkan terciptanya nilai bersama yang sangat diperlukan dalam rangka mensejajarkan dunia Muslim dengan non-Muslim dalam upaya menyebarkan pertumbuhan ekonomi. (wan)