Gandeng Google, AMSI Kalbar Gelar Training Cek Fakta

8 Desember 2019, 18:37 WIB
amsi%2Bkalbar
Pelatihan Cek Fakta digelar AMSI Wilayah Kalbar/ist

Pontianak – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Kalbar yang menggandeng Google News Initiative (GNI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Internews menggelar training cek fakta.

Training Cek Fakta diikuti jurnalis berbagai media baik cetak, elektronik maupun online yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (8/12/2019).

“Training cek fakta kita fokuskan bagi jurnalis dari berbagai media dan anggota AMSI Kalbar dengan kuota 25 orang. Selain itu kita juga ada acara Workshop kuota 50 orang untuk mahasiswa,” kata

Ketua AMSI Kalbar, Kundori saat membuka kegiatan training di Laboratorium Komputer IAIN Pontianak mengungkapkan training cek fakta difokuskan bagi jurnalis dari berbagai media dan anggota AMSI Kalbar dngan kuota 25 orang.

“Selain itu kita juga ada acara Workshop kuota 50 orang untuk mahasiswa,” kata Pimred SuaraKalbar.com ini.

Kegiatan dipusatkan di Kampus IAIN Pontianak dan dengan rangkaian Sarasehan Nasional yang digelar Ikatan Alumni Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam sebagai upaya AMSI ikut andil memberikan dan meningkatkan literasi kepada jurnalis di Kalbar. Kemudian bagi para siswa mengenalkan tentang media.

Dikatakan, kegiatan cek fakta ini, Trainer Google membahas misinformasi sampai menganalisis sumber konten digital dengan menggunakan berbagai alat yang ada di internet.

“Keduanya akan menggembleng 25 jurnalis Kalbar untuk lihai menganalisis jejak dan kesahihan sumber digital,” paparnya. Pihaknya berharap dengan bekal keahlian pelacakan digital jurnalis bisa memerangi misinformasi dan disinformasi.

Diharapkan, para jurnalis juga tidak ikut- ikutan menyebarkan hoaks melalui berita yang dibuat karena faktor ketidaktahuan. Pasalnya, mereka dibekali informasi mana yang benar dan salah ke depan jurnalis hasil karya jurnalistik nya tentu akan lebih kredibel.

Saat ini, Indonesia memiliki pengguna internet yang cukup tinggi angkanya dan perlu dibarengi dengan literasi.

“Jadi,tugas jurnalis memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Semua pihak agar saat menerima informasi tidak langsung secepatnya membuat jadi berita dan menyebarkannya, namun melakukan verifikasi dan cek fakta,” ungkapnya.

Peserta training cek fakta dari media online Suara Kalbar.Benidiktus Krismono mengaku terbantu ikut pelatihan karena semakin paham tentang bagaimana hoaks dihadirkan dan cara menelusuri benar atau salah dari suatu informasi.

“Kegiatan ini tentu hal yang baru bagi saya dan menambah wawasan apalagi saya sebagai jurnalis. Ini bekal saya bagaimana juga ikut bisa memberikan informasi yang beredar benar atau hoaks,” imbuhnya. (riz)

Artikel Lainnya

Terkini