Pada pemantauan yang dilakukan pada hari ini, Rabu (22/12), tenda-tenda darurat pengungsian masyarakat masih terlihat di beberapa titik di Desa Lamantau, Kecamatan Pasimarannu.
Berdasarkan data sementara, ada sebanyak 10.188 warga di wilayah itu yang memilih menetap sementara di tenda-tenda pengungsian darurat.
Pilihan itu diambil warga karena masih trauma usai diguncang gempa bumi M 7,4. Di samping itu, sebagian besar dari mereka juga masih diliputi rasa ketakutan tentang peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 12 Desember 1992 dan menewaskan kurang lebih 2.500 jiwa.
Gempa Bumi M 4,8 di Bali, Tiga Warga Meninggal
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), DP3A-Dalduk KB, H. Jamaluddin yang menjadi koordinator para tim trauma healing tersebut mengatakan bahwa pihaknya nantinya akan memberikan pelatihan singkat kepada tim dari perwakilan Kabupaten Kepulauan Selayar untuk pendampingan masyarakat yang masih trauma.
Metode itu dipakai mengingat lokasi yang merupakan kepulauan dan waktu tempuh yang lama.
Di samping itu, tim tersebut juga akan mengelompokkan masyarakat dengan level tingkatan traumatis nya dan memberikan pendampingan sesuai kondisinya.
BNPB Pastikan Layanan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru Berjalan Baik
Berdasarkan keterangan yang didapatkan, ada masyarakat yang hingga saat ini masih sangat ketakutan dan menunjukkan perilaku trauma berat dengan ditunjukkan dengan keinginan yang bersangkutan untuk lari menuju ke laut.
Di samping itu ada pula anak-anak yang selalu membawa bantal ke mana-mana di atas kepalanya karena takut apabila terjadi gempa bumi susulan.***