Kabarnusa.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng 11 perguruan tinggi di Tanah Air untuk membangun sinergi dalam mempercepat pembangunan desa.
Lewat Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), Kemendes PDTT sepakat untuk bersinergi membangun desa.
“Forum Pertides menjadi wadah untuk mengumpulkan pemikiran multidimensi lintas perguruan tinggi bagi kemajuan dan pembangunan desa,” kata .Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi Kamis 28 Juli 2016.
Pertides dibentuk guna membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat desa.
Kata Anwar, permasalahan masyarakat desa beragam, meliputi penerapan teknologi tepat guna, pemberdayaan sumber daya manusia desa.
Demikian juga masalah peningkatan keberdayaan manusia di desa, pemberdayaan pemerintah desa dan BUMDes (Badan Usaha Milik.Desa), dan pembangunan infrastruktur desa.
Karenanya, dengan pembentukan Forum Pertides sesuai dengan Keputusan Menteri Desa PDTT No 51 Tahun 2016 tentang Pembentukan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa, sebagai bentuk dukungan pemikiran dan gagasan dalam rangka memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Dia berharap, para peneliti dari berbagai perguruan tinggi tersebut dapat secara independen menuangkan pemikiran dalam upaya mendorong percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Perguruan tinggi adalah institusi netral dan objektif. Di sisi lain, desa memiliki potensi yang luar biasa.
Hanya saja, perlu ada yang mengawal dan mendampingi, nah di sinilah peran perguruan tinggi dimunculkan.
Ada 2 titik peran perguruan tinggi, pertama dari aspek regulasi, yakni membantu dalam penyusunan kebijakan yang baik dan dipastikan bisa diimplementasikan.
edua, adanya sumber daya manusia handal yang menghasilkan teknologi yang bisa diterapkan di perdesaan.
“Juga bisa berperan dalam pendampingan, misalnya melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik. Jika KKN tematik dan pendamping desa bisa berkolaborasi, maka ini akan menjadi kekuatan besar,” ujarnya.
Ketua Pertides, Kadarsah Suryadi yang juga merupakan rektor Institut Teknologi Bandung mengatakan, tugas forum Pertides mengevaluasi program desa yang sedang berjalan, sebagai dasar kebijakan di Tahun 2017.
Dalam struktur forum Pertides, dibagi dalam 5 bidang utama yakni Kerjasama dan integrasi program, perencanaan dan pengembangan sumber daya, teknologi tepat guna untuk desa, pendidikan dan pelatihan, penelitian pengabdian kepada masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Fokusnya tergantung masalah apa yang dihadapi di desa. Misalnya agar ekonomi bergulir, desa butuh infrastruktur.
Selain infrastruktur juga butuh energi, ini juga harus kita pikirkan karena sifatnya jangka panjang,” ujarnya.
“Forum Pertides merupakan entitas kerja independen yang meliputi unsur seluruh perguruan tinggi dalam tujuan membangun desa di Indonesia. Forum ini telah melakukan MoU dengan Kemendes PDTT, yang koordinasinya diwakili oleh 11 perguruan tinggi,” imbuh Kadarsih..
11 perguruan tinggi tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur, Universitas Trunojoyo, Universitas Mataram, Universitas Haluoleo, Universitas Cendrawasih, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Borneo. (wan)