Gerakan Kebulatan Tekad Pilkada di Bali Rawan Konflik Sosial

15 September 2015, 15:54 WIB
ilustrasi (istimewa)

Kabarnusa.com – Gerakan masyarakat menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung kemenangan bagi pasangan calon tertentu dalan Pilkada di Bali dinilai rawan berpotensi menimbulkan konflik sosial.

“Gerakan kebulatan tekad itu sangat berpotensi memicu konflik antarwarga,” tukas Dekan Fisip Universitas Udayana Dr. IGPB Suka Arjawa di
kampus Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar,.Selasa (15/9/2015)

Dia mencontohkan, belakangan masyarakat di Kabupaten Tabanan, gencar melakukan gerakan kebulatan tekad mendukung pasangan calon kandidat tertentu.

Dalam konteks politik, seperti pertarungan antar-pasangan calon pada pilkada, aksi kebulatan tekad penting.

Hanya saja, dalam konteks sosial hal itu bisa melahirkan potensi konflik bukan hanya antarwarga namun antar antar desa atau antar wilayah.

Menurutnya, gerakan seperti itu mengingatkan seperti dilakuka Partai Golkar di era Orde Baru guna melanggengkan kekuasaan.

“Di Tabanan, ada gerakan Kebulatan Tekad. Sejarah kita itu dipakai Orde Baru. Di sebuah desa harus jalankan kebualatan tekad. Desa lain yang tidak melaksanakan jadi musuh. Konflik horisontal bisa terjadi. Pariwisata Bali terganggu,”

Arjawa juga memperingatkan, peran-peran Ormas pada panggung Pilkada serentak di Bali yang mulai terlihat mencolok mendukung kandidat tertentu.

Menurut dia, sebaiknya ormas tidak menjadi partisan kelompok untuk kepentingan kandidat tertentu,

“Jika ada gesekan sedikit saja berpotensi menjalar luas dampaknya,” tutupnya saat menjadi pembicara sarasehan ‘Bersinergi Mengawal Proses Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah yang Dapat Mendukung Eksistensi Pariwisata Bali’, di kampus Universitas Warmadewa (Unwar). (kto)

Berita Lainnya

Terkini