Hutan Lindung Seluas 2 Hektar di Bali Barat Terbakar

4 September 2017, 11:17 WIB
Petugas berjibaku memadamkan api di Hutan Lindung Bali Barat Kecamatan Gerogak, Buleleng/foto:istimewa

BULELENG – Kebakaran hebat melanda kawasan hutan lindung seluas dua hektar di wilayah Bali Barat RTK 19 Munduk Yeh Biu Desa Patas kecamatan Gerogak Kabupaten Buleleng, Bali.

Kebakaran diduga akibat maraknya pembalakan liar yang dilakukan masyarakat di hutan lindung di kawasan Bali Barat masuk wilayah Kabupaten Buleleng. Api membakar Hutan Lindung, Minggu (3/9/2017) siang melahap 2 hektar lahan kehutanan.

Api mulai bisa dijinakkan petugas kehutanan dengan mengerahkan 15 anggota dan dengan peralatan seadanya sejak pukul 12.45 wita hingga pukul 18.10 wita. Petugas pun mengerahkan KRPH bersama staf kecamatan Seririt, Gerokgak, dan petugas Sumberkima untuk membantu memadamkan api ditengah hutan.

Dari pantauan petugas, ada tiga sumber titik api, yang diduga karena seringnya masyarakat beraktivitas masuk kawasan hutan negara untuk mencari rumput bagi pakan ternak mereka.

Petugas kewalahan menangani kebakaran itu tak kunjung henti-henti walaupun dengan alat seadanya, beberapa ranting pohon dan air yang dibawanya dipergunakan untuk memadamkan api.

Petugas kehutanan memantau kebakaran di hutan lindung

Kepala Polhut UPT. KPH Bali Utara, Nyoman Sumendra seizin Kepala UPT. KPH Bali Utara, Ir Ketut Suastika, MM menjelaskan, perilaku masyarakat membuang putung rokok saat memasuki kehutan untuk mencari pakan ternak dan sarang lebah di ketengah hutan menjadi salah satu penyebab kebakaran.

Kendati petugas kewalahan saat memadamkan api tak menyurutkan usaha mereka memadamkan api dengan membuat sekat-sekat bakar dan menanam bara api kedalam tanah agar tidak meluas membakar hutan lainya.

Kondisi itu, membuat petugas harus turun dari daerah Tukad Sumaga berjalan menyelusuri keberadaan titik api tersebut. Selama ini, masyarakat dinilai terlalu sering memasuki kawasan kehutanan tanpa disadari akan merusak hutan.

“Kami menghimbau masyarakat ikut menjaga dan melestarikan hutan, kalau sudah hutan gundul akibatnya longsor masyarakat sendiri menjadi korban,” imbuhnya dikonfirmasi wartawan, Senin (4/9/2017). (gde)

Berita Lainnya

Terkini