![]() |
Presiden Director PT Bandara Internasional Bali Utara Made Mangku (tengah) menyampaikan update pembangunan Bandara Bali Utara |
DENPASAR – Presiden Joko Widodo menyambut baik rencana berdirinya Bandara Internasional Bali Utara bahkan telah meminta Kementerian Perhubungan RI untuk menindaklanjuti mega proyek yang berada di Kabupaten Buleleng.
President Director PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) I Made Mangku menegaskan hal itu guna meyakinkan bahwa pihaknya tidak main-main dalam mewujudkan berdirinya bandara yang run away nya berada di atas laut.
Sampai saat ini, pembangunan bandara di Bali Utara yang dirancang PT BIBU kini belum bisa terwujud karena terganjal izin penetapan lokasi (Penlok). Meskipun, proses penentuan izin lokasi yang telah makan waktu hampir empat tahun namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari Kementerian Perhubungan.
“Padahal Presiden Jokowi sangat antusias dengan pembangunan bandara di Bali Utara ini,” tegas Mangku dalam keterangan resminya di Denpasar, Senin (26/2/2018). Tidak hanya itu, Kepala Negara telah mengeluarkan surat disposisi agar pihak Kemenhub segera menindaklanjuti pembangunan bandara di Bali Utara.
Tak kunjungnya turunnya izin Penlok, karuan membuat para investor banyak bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan, dua investor yang akan mendanai mega proyek mengancam akan mengalihkan dananya untuk diinvestasikan ke negara lain.
Meski sudah ada surat disposisi presiden namun belum juga ada tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan. Pihaknya sudah beberapa kali menemui Menteri Perhubungan namun sampai sekarang juga tak ada kejelasan.
Pihaknya masih menunggu turunnya Penlok sebelum melanjutkan pembangunan bandara yang diharapkan bisa mendorong keseimbangan perekonomian atau pariwisata di Bali Selatan dan Utara.
Menurutnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, sudah terlalu padat sehingga jika akan dikembangkan justru akan menambah kepadatan di Bali Selatan. Pada bagian lain, Mangku menjelaskan, pihaknya telah merampungkan semua tahapan dan persyaratan dalam perencanaan pembangunan bandara internasional tersebut.
Sembari berseloroh, saat ini, posisi BIBU layaknya dalam istilah Bali sedang mengejar orang sedangkan yang dikejar malah mengambil sikap jongkok sehingga sulit ditemukan. “Kami hanya menunggu saja. Kalau penlok keluar, segera bisa dilakukan ground breaking memulai pembangunan,” tandasnya.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan diharapkan segera mengeluarkan penetapan lokasi sebab proyek ini sudah mendapat sinyal hijau dari Presiden Jokowi selain sudah sangat ditunggu-tunggu masyarakat khususnya Bali Utara..
Chairman PT BIBU, Iwan Erwanto dalam kesempatan sama menambahkan, untuk membangun bandara ada 16 investor yang tergabung dalam konsorsium yang siap membiayai proyek yang diperkirakan bakal menelan anggaran hingga Rp 50 triliun.
Sejumlah investor kakap itu diantaranya berasal dari Kanada, Amerika dan Timur Tengah yang yang tergabung dalam Kinessis Capital and Investment (KCNI). (rhm)