Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menjalankan program Eco Green sebagai upaya mengkampayekan kebersihan lingkungan yang Berkelanjutan .
Program Eco Green OJK Bali dikemas dalam kegiatan Menyama Braya, yaitu membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan dengan cara melakukan aktivitas bersama-sama untuk tujuan kebaikan.
Kegiatan Menyama Braya kali ini membantu Desa Adat Kesiman membersihkan Pantai Padang Galak dari sampah non-organik untuk mendukung program Eco Green.
Selain dihadiri insan OJK Bali, kegiatan ini bekerjasama dengan komunitas “Malu Dong”, Ikatan Istri Pegawai OJK dan perwakilan Desa Adat Kesiman.
Pada kegiatan Eco Green tersebut, OJK Bali juga melakukan penyerahan bantuan papan imbauan untuk menjaga kebersihan dan tempat sampah pilihan (organik dan anorganik).
Kepala Kantor Regional 8 OJK, Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan apa yang dilakukan OJK Bali sejalan dengan filosofi masyarakat Bali, Tri Hita Karana.
Filosofinya yaitu manusia hendaknya menjaga hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (Parahyangan), Alam dan Lingkungan (Pawongan), serta Sesama Manusia (Palemahan).
Selain itu, Puji juga menyampaikan untuk membentuk perilaku masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungan diperlukan setidaknya tiga hal, yaitu pengaturan, edukasi, dan kampanye.
Kegiatan Eco Green yang dilakukan oleh insan OJK Bali merupakan kegiatan kampanye yang diharapkan menjadi bagian penting dari upaya menjaga kebersihan lingkungan yang berkelanjutan.
Pada Mei 2023, Kantor Regional 8 OJK juga telah menyelenggarakan kegiatan Literasi dan Inklusi Pasar Modal di Desa Adat Kesiman, sebagai rangkaian kegiatan Pasar Modal Masuk Desa Adat “Raksadhana Masari” kepada Desa Adat dan 1.000 Pecalang di Bali.
Ke depannya, OJK Bali akan terus melakukan sinergi dengan masyarakat tidak terbatas pada kegiatan Eco Green saja seperti dengan kegiatan Edukasi dan Literasi keuangan bagi perwakilan masyarakat desa adat di Bali.
Kegiatan sinergi dengan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat literasi dan inklusi masyarakat sehingga tercapai masyarakat yang cerdas keuangan.***