Kalbe kampanyekan Edukasi Anti-ageing dan Stem Cell di Bali

15 Oktober 2016, 14:22 WIB
Head of Corporate Communication & CSR PT Kalbe Farma Herda Pradsmadji 

DENPASAR – Guna mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik dan menekan trend penyakit degeneratif yang terus meningkat PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) terus mengkampanyekan program Edukasi kesehatan yang bertajuk dr.Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS).

Setelah digelar di berbagai kota besar di Tanah Air, program tersebut menjangkau para dokter, dosen dan mahasiwa khususnya Fakultas Kedokteran di Universitas Udayana Bali.

Program bertajuk dr.Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) ini mengangkat tema “Revolusi Anti Ageing melalui Stem Cell” menghadirkan pembicara Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Indra Bachtiar PhD  dari Stem Cell and Cancer Institute, dan Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS  Chairman of Indonesia Center for Anti-Ageing Medicine (INCAAM)  

Head of Corporate Communication & CSR PT Kalbe Farma Herda Pradsmadji mengungkapkan, program Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series  merupakan suatu upaya Kalbe dan Stem Cell and Cancer Institute (SCI) berbagi informasi mengenai kemajuan mutakhir yang telah dicapai dalam perkembangan teknologi dan riset terkini.

“Kegiatan ini ditujukan khususnya untuk peneliti, akademisi dan praktisi kesehatan,“ kata Herda dalam keterangan resminya di Denpasar Sabtu (13/10/2016).

Lewat kegiatan itu, Kalbe berharap bisa berbagi dan berdiskusi dengan para pakar sel punca sehingga dokter, peneliti dan pemangku kebijakan di Indonesia dapat mengikuti perkembangan riset dan teknologi sel punca yang terkait dengan dengan proses ageing ini dan pengembangannya di Indonesia.

“Kami yakin, semua ini akan memberikan kontribusi besar terhadap upaya tercapainya Indonesia yang lebih sehat,“ tegas Herda.

Seminar merupakan satu dari rangkaian seminar yang juga dilakukan di 5 Universitas, Universitas Airlangga – Surabaya, Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta, Universitas Udayana – Bali dan Universitas Atmajaya serta Universitas Indonesia di Jakarta.

Puncaknya, 22 Oktober akan dilaksanakan Seminar Internasional di Jakarta dengan mengundang para pembicara  yang  meliputi pakar, peneliti dan praktisi, baik dari Indonesia maupun dari komunitas sains internasional.

Pada tahun 2016 ini, Kalbe juga menyelenggarakan kompetisi pembuatan video yang ditujukan bagi mahasiswa, dosen, alumni di bidang kedokteran serta masyarakat yang tertarik kepada bidang anti-ageing dan stem cell.

Video tersebut merupakan bagian dari kampanye edukasi tentang anti-ageing dan stem cell yang benar kepada masyarakat.

Periode kompetisi dilaksanakan pada 8 Agustus sampai dengan 10 Oktober yang lalu.

Pada saat berita ini ditulis, proses seleksi pemenang kompetisi video dalam proses penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari peneliti stem cell, profesional video grapher dan pakar komunikasi.

Saat ini, usia harapan hidup penduduk Indonesia meningkat dari 68,6 tahun (2004) meningkat menjadi 72 tahun (2015). Usia harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, sehingga persentase penduduk Lansia terhadap total penduduk diproyeksikan terus meningkat.

Hasil Susenas tahun 2014, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.

Seiring dengan itu, trend penyakit degeneratif mulai meningkat, seperti penyakit pada otak  seperti Alzheimer, Parkinson, Stroke; penyakit jantung seperti Serangan Jantung, Gagal Jantung;  penyakit ginjal seperti Gagal Ginjal, penyakit pada tulang seperti Osteoporosis, Osteoarthritis serta penyakit generatif lainnya.

Hal ini bisa disebabkan oleh kualitas hidup para penderita penyakit degeneratif masih tergolong rendah, misalnya untuk kasus penderita Alzheimer, mereka tidak mampu  mengurus dirinya sendiri.

Hingga saat ini, banyak penyakit degeneratif belum memiliki terapi yang dapat menyembuhkan. Sebagian besar terapi hanya mengobati gejala dan menunda perkembangan penyakit.

Tahun 2015, dari total biaya yang didanai oleh BPJS kesehatan, 50% nya dialokasikan bagi penderita 3 jenis penyakit degeneratif yaitu ginjal, jantung dan kanker.

Salah satu terapi yang sangat menjanjikan bagi penyakit degeneratif, adalah stem cell.  Beberapa penelitian mengenai terapi stem cell untuk mengobati berbagai penyakit, seperti Alzheimer, jantung, ginjal, osteoartritis, diabetes dan lain-lain.

Keberhasilan pengembangan penelitian dan penggunaan Stem Cell sebagai terapi anti-ageing bagi penduduk Indonesia khususnya usia lanjut telah membuka peluang bagi masyarakat luas untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Penerapan terapi ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki masa produktivitas dan jangka waktu hidup yang lebih panjang.

Diketahui, Stem Cell and Cancer Institute, sejak berdirinya di tahun 2006, pusat penelitian Kalbe di bidang sel punca dan kanker, Stem Cell and Cancer Institute (SCI), terus meraih berbagai kemajuan penting melalui partisipasinya di berbagai kegiatan riset internasional.

SCI aktif terlibat dalam riset matrik tali pusat sebagai sumber baru sel punca mesenkimal, di mana hasil penelitiannya akan menjadi dasar upaya selanjutnya untuk melihat aspek-aspek klinis bagi terapi penyakit kardiovaskuler atau penyakit degeneratif lainnya. Di bidang penelitian kanker, SCI lebih memfokuskan pada studi kanker paru dan payudara.

Di tahun 2009, SCI membentuk Kalbe Genomics (KalGen), laboratorium diagnostik molekuler canggih pertama di Indonesia, untuk memberikan layanan pemeriksaan genetik sel kanker pasien untuk menentukan jenis obat yang tepat sasaran.

Melalui kerjasama dengan Agendia, perusahana diagnostik terkemuka dari Belanda, KalGen telah berhasil mengembangkan metode pemeriksaan 70 gen kanker payudara, yang dipasarkan dengan merek dagang Mammaprint, sebagai pendekatan yang telah terbukti untuk menentukan pengobatan kemoterapi paling tepat untuk para pasien  kanker payudara.

Regenerative and Cellular Therapy (ReGeniC) didirikan pada tahun 2010 untuk memberikan layanan pemrosesan sel punca dalam klinik untuk kebutuhan terapi berbagai penyakit. ReGeniC sedang memfokuskan pada terapi untuk penyakit osteorthritis, jenis penyakit akibat kerusakan atau hilangnya tulang rawan pada sendi sebagai bantalan antar tulang, terutama pada lutut.

Di tahun 2013, kegiatan riset dan pengembangan Kalbe berhasil meraih pencapaian penting dengan diterimanya ijin operasional dari Kementrian Kesehatan Indonesia bagi fasilitas laboratorium pengembangan sel punca ReGeniC yang menjadi laboratorium pertama di Indonesia yang menerima ijin pengembangan sel punca untuk pengobatan keluhan osteoarthritis dan myocardial infract.

PT Kalbe Farma Tbk (“Kalbe”) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam.

Kalbe kini memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dan 11 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan serta 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, yang tersebar di lebih dari 65 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF). (rhm)

Berita Lainnya

Terkini