Kinerja Memuaskan, ISDK Targetkan Dana Kelolaan Naik 100 Persen

5 Maret 2017, 20:01 WIB

IMG 20170304 165135 1488673804928

DENPASAR – Dengan pertumbuhan kinerja perusahaan pada tahun 2016 yang memuaskan perusahaan private equity Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada tahun 2017 naik hingga 100%.

Direktur utama Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) John Veter mengungkapkan pihaknya telah mengakuisisi saham dua perusahaan PT. Divestekno Anugerah dan PT. Platinum Perkasa Indonesia masing-masing sebesar 30%.

“Dan saat ini, kedua perusahaan tersebut menunjukkan kinerja yang positif,” jelasnya kepada wartawan di disela acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Denpasar, Sabtu (4/3/17).

Dijekaskan, Platinum Perkasa Indonesia merupakan perusahaan pengekspor briket tempurung kelapa, kayu Asam dan kayu Alaban ke berbagai negara. Dan Divestekno Anugrah merupakan pendukung operasional kontraktor migas dan distributor tunggal untuk 8 merek di sektor migas Indonesia.

Saat ini, ISDK tengah fokus pada empat sektor pilihannya, yaitu sektor konsumer, peternakan, perikanan dan holtikultura. “Tahun ini kami lebih gencar mencari perusahaan yang memiliki potensi untuk berkembang secara jangka panjang dan sesuai dengan filosofi kami,” sambungnya.

Sementara John Veter menjelaskan, kehadiran ISDK di Platinum Perkasa Indonesia membuat perusahaan ini mampu memiliki pabrik baru yang berkapasitas 5 kali lipat kapasitas pabrik lama saat ini.

Sebelumnya Platinum mengirimkan 3 kontainer per bulannya untuk di ekspor. “Saat ini pengiriman meningkat hingga 10 kontainer. Kedepannya akan mampu mengirim 15-20 kontainer,” papar John.

Selain beroperasi di pabrik Cikunir, Platinum Perkasa Indonesia juga memiliki 12 gudang untuk menampung bahan baku dari sentra batok diberbagai daerah. Berdirinya pabrik baru, menjadikan perusahaan tersebut salah satu pemilik pembuatan briket termodern di Indonesia.

Adapun Divestekno Anugrah hingga akhir tahun 2016, ditengah turunnya harga minyak dunia, omsetnya justru melonjak hingga 300%.  Hingga saat ini, ISDK lebih fokus mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

“Kami amat terbuka untuk berdiskusi dengan pengusaha Bali di sektor konsumer, peternakan, perikanan dan holtikultura untuk bekerjasama dan memanfaatkan peluang luar biasa yang dapat dilihat di masa depan,” tutup John Veter.

Diketahui, Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) merupakan perusahaan private equity yang tengah berkembang pesat, bagian dari PT. Investa Saran Mandiri. Manager investasi yang sudah lebih dari 17 tahun berada di industri pasar modal, berdiri sejak beberapa tahun lalu, Investa Stellar Dana Kelola (ISDK)  mencoba memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan berinvestasi di sektor riil.

Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) menyuntikkan investasinya ke perusahaan-perusahaan yang secara terukur memiliki value dan potensi untuk berkembang. Anak-anak perusahaan dalam kelompok ISDK didorong untuk mendukung pemerataan dan memperluas jangkauan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan dana kelolaan yang tumbuh pesat setiap tahunnya, Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) saat ini telah berinvestasi disejumlah perusahaan Indonesia yang memiliki potensi pertumbuhan yang berkembang. ISDK telah menyuntikkan investasinya di perusahaan yang bergerak dibidang ekspor briket tempurung kelapa, kayu Asam dan kayu Alaban.

Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) juga mengakuisisi sebagian kepemilikan saham di perusahaan yang mendukung operasional kontraktor migas di Indonesia. Sebagai perusahaan private equity asal Indonesia, ISDK amat memahami psikologi pasar Indonesia dan turut mendukung pemberdayaan masyarakat lokal. Secara sektoral ISDK tetap fokus pada empat sektor pilihannya, yaitu sektor konsumer, peternakan, perikanan dan holtikultura.

Dalam usaha berkontribusi terhadap pembangunan dan pertumbuhan, Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) terus tumbuh berkembang sebagai salah satu pemain private equity terbaik di Indonesia. ISDK terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memperoleh izin usaha dari OJK dan telah beroperasi sejak 2013. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini