Pandeglang – Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Kegiatan Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Selasa (29/10/2019).
Bupati Pandeglang Irna Narulita membuka acara dihadiri Plt. Direktur Perizinan dan Kenelayanan DJPT Frits P. lesnussa. Turut hadir Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Plt. Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pandeglang, Camat Kabupaten Pandeglang, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Kab. Pandeglang, Pimpinan Bank (BRI, BJB) Pandeglang, perwakilan PT Pegadaian, perwakan PT Jasindo, serta Penyuluh Perikanan.
Plt. Direktur Perizinan dan Kenelayanan, Frits P. Lesnussa menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan mematangkan berbagai potensi sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Diharapkan, nelayan dan keluarganya dapat memiliki motivasi wirausaha dan kompetensi untuk menciptakan dan mengembangkan usaha ekonomi produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
Kegiatan ini juga berguna memberikan kesempatan akses bagi usaha mikro, kecil, dan menengah sekaligus mendorong pertumbuhan usaha. Pemerintah telah bekerja sama dengan perbankan serta lembaga keuangan lainnya untuk memfasilitasi pelaksanaan beberapa pola kredit program dengan skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pemanfaatan skim kredit lainnya serta pembiayaan dari Industri Keuangan Non Bank.
“Inti dari kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan ini sebenarnya bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan keterampilan bagi nelayan dan keluarganya melalui bimtek pengembangan dan diversifikasi usaha sebagai mata pencaharian alternatif (MPA),” paparnya.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memfasilitasi nelayan dalam mengakses permodalan melalui lembaga keuangan untuk menciptakan nelayan yang bankable, memberikan kemudahan memperoleh Asuransi Nelayan melalui gerai asuransi dengan program BPAN maupun Asuransi Mandiri, dan membuka akses pasar, serta memberikan kemudahan nelayan dalam pengurusan perizinan bagi kapal ukuran < 10 GT.
Kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan yang dillaksanakan dari 29-30 Oktober ini diadakan dalam bentuk Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan, Gerai Pendanaan Nelayan, Gerai Asuransi Nelayan, Gerai Perizinan Daerah, Gerai Layanan Penyuluhan, serta Bazar Murah di TPI Sidamukti, Kab. Pandeglang.
Menurut Frits, melalui kegiatan ini akan dilakukan pengembangan dan penguatan usaha nelayan melalui beragam usaha produktif dengan melibatkan wanita nelayan (istri/putri nelayan) yang memiliki peran sangat strategis dalam penguatan ekonomi keluarga nelayan. Sebagai dampak, terbukanya lapangan pekerjaan baru.
Terkait dengan permodalan usaha nelayan, DJPT turut menggandeng Lembaga Keuangan (BRI, BJB, dan PT Pegadaian) melalui gerai pendanaan nelayan. Tujuannya untuk melayani nelayan dalam mengakses modal usaha dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan catatan nelayan yang telah mendapatkan kredit tersebut harus bisa menggembalikan tepat waktu agar bisa mendapatkan modal yang lebih besar dan berkelanjutan.
“Setelah mendapat uang dari hasil usahanya maka nelayan harus menabung dengan tujuan untuk kesejahteraan nelayan di kemudian hari. Kita juga menginginkan di setiap Pelabuhan Perikanan di Indonesia harus ada Bank yang menjadi perhatian kepada Lembaga Keuangan, sehingga ketika nelayan pulang melaut langsung dapat menyimpan uangnya di Bank tanpa harus pulang dulu ke rumah,” jelas Frits.
Sehubungan hal tersebut, KKP telah bekerja sama dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, lembaga keuangan baik bank dan non-bank, perusahaan asuransi, serta lembaga keuangan yang telah mendukung melalui program CSR. Bentuk kegiatannya Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan dengan memfasilitasi permodalan usaha, asuransi nelayan, perizinan penangkapan ikan daerah, Bimtek pengembangan dan diversifikasi usaha, serta bazar murah.
Dalam acara ini, KKP juga memberikan secara simbolis bantuan fasilitasi nelayan yang terdiri dari 51 unit kapal perikanan pengadaan tahun 2019; kredit kepada nelayan dari perbankan; 100 rekening tabungan kepada nelayan dan wanita nelayan kerja sama DJPT dengan lembaga Keuangan (PT. Pegadaian, BRI dan BJB); Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) bekerja sama dengan Jasindo; penyaluran dana program CSR sarana MCK, tempat pembuangan sampah, dan perbaikan irigasi dari PT. Jasindo; dan perlengkapan pengembangan dan diversifikasi usaha kepada 100 peserta nelayan dan wanita nelayan.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, meminta para nelayan peserta pelatihan bimtek agar mengikuti pelatihan secara serius karena hal tersebut merupakan kesempatan yang dapat membantu perkembangan ekonomi para nelayan di Pandeglang.
“Kedatangan teman-teman KKP kesini merupakan sebuah kesempatan untuk bapak-bapak dan ibu-ibu supaya banyak belajar sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian yang ada di Pandeglang. Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu harus bisa mengikuti dan memanfaatkan semua ilmu yang diberikan selama dua hari di sini,” seru Irna. (riz)