![]() |
‘Gerai Ikan Segar’ yang berlokasi di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, Jl. Marta Alfons, Desa Poka, Kota Ambon/Dok. KKP |
Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara resmi
meluncurkan ‘Gerai Ikan Segar’ yang berlokasi di Balai Pelatihan dan
Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, Jl. Marta Alfons, Desa Poka, Kota Ambon
sebagai upaya mewujudkan Maluku sebagai lumbung Ikan Nasional.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP),
Lilly Aprilya Pregiwati menyatakan, gerai ini bertujuan untuk membuka pasar
bagi para nelayan dan pembudidaya ikan untuk menjual ikannya, menyediakan
berbagai jenis ikan konsumsi yang bisa diperoleh masyarakat mulai dari ikan
hidup, ikan segar serta berbagai jenis olahan ikan.
“Kehadiran gerai ini diharapkan dapat memfasilitasi para nelayan, pembudidaya
di sekitar Kota Ambon untuk mempermudah akses pemasaran produk perikanannya,”
ujarnya pekan ini.
“Di sisi lain, tentunya juga kami berharap agar kehadiran gerai ini bisa
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan ikan segar maupun olahan ikan yang
bermutu serta higienis dengan harga terjangkau,” tambah Lilly.
Dia menyebut bahwa Gerai Ikan Segar ini akan menjadi bagian dari kawasan spot
Wisata Bahari yang tengah dikembangkan oleh BP3 Ambon.
Hal ini tak lain bermanfaat untuk mendukung program LIN, yang mengembangkan
Provinsi Maluku sebagai pusat ekonomi baru di Kawasan Timur (KTI) dan
Indonesia.
“Keberadaan gerai ikan segar ini dalam rangka mendukung Maluku sebagai LIN dan
menjadi pilihan alternatif yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
di Maluku dan Kota Ambon,” ucapnya.
Selain itu,diresmikan kolam bioflok yang diikuti dengan penebaran perdana
udang vannamei dan ikan nila salin di BP3 Ambon.
Bioflok adalah teknologi yang memanfaatkan bakteri yang mengurai sisa kotoran
sehingga dapat menghemat penggunaan air sekaligus menjadi pakan alami ikan
atau udang yang dipelihara.
Bioflok dapat meningkatkan produksi budidaya, serta memaksimalkan ruang lahan
budidaya yang sempit sekalipun. Diharapkan, bioflok yang ada di BP3 Ambon ini
bisa dimanfaatkan secara optimal sebagai unit percontohan budidaya dan tempat
berlatih bagi masyarakat sekitar.
“Dengan begitu, masyarakat Ambon punya banyak pilihan usaha ke depan dan bisa
meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tuturnya.
Peluncuran Gerai Ikan Segar dan kolam biofok di Ambon sejalan dengan misi
untuk mendorong BP3 Ambon sebagai center of excellence yang berdampak bagi
masyarakat KP di sekitarnya ke depan.
Kepala Balai Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Sjarief Widjaja
menyebut, terobosan yang dilakukan ini akan menghasilkan multiplier effect
kepada masyarakat sekitar.
“Jika penggunaannya dioptimalkan dengan baik, peningkatan PNBP setempat
diprediksi dapat meningkat sampai 100% di tahun pertama, bahkan mencapai 200%
di tahun berikutnya,” ungkapnya.
Terobosan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat usaha dan produksi
budidaya dan pemasaran hasil perikanan masyarakat; meningkatkan penyerapan
purnawidya di dunia usaha; meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar; maupun
mendorong kreativitas SDM BP3 Ambon.
Kepala Desa Poka, Eric Pandrum, menyambut baik hal ini. Ia berharap, kedua
fasilitas ini akan terus maju dan dan menjadi role model bagi wilayah lain di
sekitarnya agar memaksimalkan potensi perikanan di Kota Ambon, Maluku, yang
akan menjadi LIN.
“Kami berharap agar apa yang dihadirkan di BP3 ini melibatkan banyak
masyarakat Desa Poka. Pada prinsipnya, kami siap untuk menyediakan SDM yang
berkualitas yang ada di wilayah pesisir Poka ini untuk terlibat secara
langsung dalam pengembangannya,” ucapnya. (rhm)