LB, Baladika dan PBB Dikumpulkan

5 April 2015, 00:00 WIB
ilustrasi 121123135104 506
ilustrasi

Kabarnusa.com – Tiga ormas besar di Bali dikumpulkan guna diajak bersama-sama menciptakan situasi aman dan damai di wilayah hukum Denpasar Timur dengan menggulirkan program Santhi (sansekerta yang artinya kedamaian).

Tiga ormas yang dikumpulkan itu adalah, Laskar Bali (LB), Baladika Bali dan Pemuda Bali Bersatu (PBB). 

Kapolsek Denpasar Timur (Dentim) Kompol I Gede Redastra berupaya menciptakan situasi aman dan damai di wilayah hukum Dentim dengan menggulirkan program Santhi (sansekerta yang artinya kedamaian).

“Kalau sudah tercipta kedamaian, apa yang kita kerjakan akan berhasil baik,”  kata Kapolsek Denpasar Timur (Dentim) Kompol I Gede Redastra Gede Redastra saat bersilaturahmi dengan ormas pemuda Laskar Bali, Baladika Bali, Pemuda Bali Bersatu dan paguyuban IKB Flobamora Bali, di Desa Budaya, Kertalangu, Sabtu 4 April 2015.

Program Santhi merupakan akronim dari penjabaran lima program. Pertama, silaturahmi atau simakrama yang tujuannya untuk menjalin komunikasi dua arah yang harmonis. Kedua, amanah dan adil yang artinya dalam menegakkan hukum tetap sesuai amanat undang-unadang.

Ketiga, memperhatikan NKRI yang artinya memberi pelayanan kepada semua masyarakat tanpa membeda-bedakan asal usul, suku, agam atau rasa. Keempat, tegas dan terukur dalam menegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku.

“Kelima, harus sesuai falasafah Bali yakni menjalin hubungan yang harmonis antara  manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungan. Juga sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,” katanya.

Meski demikian, kata dia bagaimanapun baiknya program, tanpa dukungan Ormas tidak akan tercapai program Shanti.

Dia mengingatkan, masyarakat Bali, siapapun dia, sebagian besar kehidupannya sangat tergantung dari pariwisata. Karennya keamanan menjadi faktor yang sangat menentukan.

Kalau Bali tidak aman, para turis akan berpikir dua kali sebelum berlibur ke Bali, pariwisata Bali mati, banyak orang kehilangan pekerjaan. Tunjukkan bahwa kita bisa hidup berdampingan secara rukun.

“Tunjukkan bahwa semua Ormas di Dentim khususnya dan Denpasar pada umunya bisa hidup rukun,” ujarnya.

Sementara itu Ketua IKB Flobamora Bali, Yosep Yulius Diaz, meminta kepada ormas di Bali supaya jangan menggeneralisasi setiap tindakan kriminal yang dilakukan oknum warga NTT sebagai perbuatan warga NTT seluruhnya.

“Harus dipilih-pilah, kalau ada warga kami berbuat kriminal itu menjadi tanggungjawab individu yang bersangkutan, jangan main sweeping semua warga NTT, masalahnya ini bukan kertas atau kardus tapi manusia yang punya potensi untuk mempertahankan diri,” tukas pria yang akrab dipanggil Yusdi Diaz ini.

Sementara Komang Ariawan, Ketua DPC Baladika Denpasar meminta Kapolsek Dentim membangun pos polisi di kawasan Akasia guna menjaga Kamtibmas di sana.

“Karena di kawasan ini sudah 2 kali kejadian sehingga perlu adanya pos polisi di sana. Kita bisa giliran jaga nanti, kata Komang Kunci, panggilan akrabnya.

Terhadap usualan ini Kapolsek Dentim mengatakan saat ini pihaknya sudah menempatkan sebuah mobil patroli keamanan.

“Tanah di Bali ini sejengkal saja mahalnya minta ampun, kami tidak punya anggaran untuk beli tanah, maka solusinya mobil unit saja sudah cukup,” jelas Gede Redastra.

Gagasan Kapolsek Dentim Kompol Gede Redastra ini mendapat sambutan positif Korlap Dentim Laskar Bali Turah Mayun.

“Prinsipnya kami dukung program pak kapolsek, jika ada gesekan di bawah mari kita selesaikan secara damai,” kata Turah Mayun dan diamini Komang Arimbawa, utusan dari Pemuda Bali Bersatu. (kto)

Artikel Lainnya

Terkini