Jakarta – Bahrullah Akbar resmi terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPN IARMI) Masa Bakti 2025–2030 melalui mekanisme musyawarah mufakat dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX IARMI yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (23/11/2025).
Ketua Presidium Sidang Munas IX, Royke Turang, menyatakan bahwa keputusan aklamasi tersebut merupakan manifestasi kedewasaan organisasi dalam berdemokrasi. Menurutnya, tradisi bermusyawarah adalah roh yang selalu dijunjung tinggi oleh IARMI dalam setiap pengambilan keputusan strategis.
“Keputusan ini lahir dari tradisi kuat organisasi dengan selalu menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah mufakat. Ini bentuk kesadaran bersama bahwa IARMI harus tetap solid dan bersatu,” ujar Royke.
Ia menjelaskan bahwa proses sidang berjalan dinamis karena terdapat dua kandidat ketua umum, yakni Bahrullah Akbar dan Safrizal ZA, yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Administrasi Wilayah Kemendagri. Perdebatan antardelegasi membuat presidium beberapa kali menskors sidang untuk memberi ruang konsolidasi serta dialog tertutup antarpihak.
“Sidang kami skor agar setiap pihak punya ruang menyampaikan pandangan dengan tenang, tanpa tekanan, dan tetap dalam suasana kekeluargaan,” jelas Royke.
Sebelum memasuki agenda pemilihan, sidang mendengarkan dan membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DPN IARMI periode sebelumnya.
“Alhamdulillah, melalui pandangan umum seluruh delegasi, laporan tersebut diterima secara bulat”, tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPN IARMI demisioner, Ahmad Riza Patria, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan delegasi terhadap kepemimpinan sebelumnya.
“Alhamdulillah, penerimaan ini menjadi bukti bahwa kepengurusan sebelumnya berjalan baik. Tentu masih banyak kekurangan, dan semoga kepengurusan ke depan dapat lebih baik menakhodai IARMI dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Riza.
Riza menjelaskan bahwa penetapan aklamasi merupakan hasil dialog intensif kedua kandidat bersama perwakilan provinsi. Kesepakatan dicapai pada pukul 02.30 WIB dini hari dan disahkan melalui ketukan palu presidium.
“Prosesnya melelahkan, tetapi kita menyelesaikannya secara bermartabat dan tetap mengutamakan mufakat,” katanya.
Riza menilai bahwa pemilihan lewat musyawarah bukan hanya solusi praktis, melainkan karakter yang sejak lama mengakar dalam tubuh IARMI dan Resimen Mahasiswa.
“Ini bukan kemenangan personal, melainkan kemenangan gagasan dan semangat persatuan yang menjadi karakter Menwa dan IARMI,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh presidium sidang yang berhasil menjaga suasana Munas tetap kondusif, hangat, dan berlandaskan semangat kekeluargaan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada jajaran presidium sidang Munas IX IARMI, mulai dari Ketua Presidium Royke Turang, Sekretaris Dr. Rasminto, hingga anggota presidium lainnya Dr. Bustami Zainuddin, Prof Andi Tamsil dan Iwan Tanjung, yang bekerja keras menjaga marwah organisasi,” pungkas Riza.***

