Diantara puntung rokok yang ditemukan dalam aksi bersih Pantai Kuta, Badung/ist |
Badung – Bertepatan Hari Valentine atau hari kasih sayang, saat
ratusan anggota Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) PSKM FK
Unud turun membersihkan Pantai Kuta menemukan sekitar 11.545 puntung
rokok.
Kegiatan ini merupakan inisiatif HMKM PSKM FK
Unud sebagai kontribusi dan perhatian mereka
terhadap masalah kesehatan dan lingkungan. Selain itu, merupakan
rangkaian kegiatan Ajang Kreatifitas Akbar (AKA) 2020dan HUT PSKM Unud
Aksi bersih-bersih ini melibatkan mahasiswa kesehatan unud dan kampus kesehatan lainnya,
siswa sekolah, masyarakat kuta serta partisipasi langsung para
pengunjung dan wisatawan pantai kuta…
Acara dibuka Wakil Dekan II FK dan dihadiri oleh perangkat desa adat kuta serta undangan lainnya.
Ketua Udayana Central Made Kerta Duana berharap kegiatan ini, dapat menggugah Pemprop Bali dan khususnya
Bupati Badung serta Pengelola kawasan Pantai Kuta agar menginisiasi
kebijakan dan upaya pelarangan merokok di pantai.
Seperti halnya di negara-negara maju lainnya, telah diberlakukan larangan merokok di pantai.
“Hal
ini sangat memungkinkan mengingat di Bali dan Kabupaten Badung telah
memiliki Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang dapat di implementasikan
di kawasan publik seperti di pantai,” ungkap Duana.
Kata
dia, penerapan KTR di pantai akan efektif mencegah paparan asap
rokokpada orang atau pengunjung lainnya serta mencegah pencemaran pantai
dan laut dari sampah puntung rokok.
Pada dasarnya, perilaku merokok berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan yaitu pencemaran lingkungan udara melalui hasi pembakaran berupa asap rokok, serta pencemaran lingkungan tanah dan air melalui sisa puntung rokok/cigarrete butt,
“Paparan asap rokok orang lain/AROL telah diupayakan dengan kebijakan KTR yang mengatur dimana boleh dan tidak boleh merokok yg dapt memapar orang lain,” kata Duana menambahkan.
Sedangakan dampak pencemaran dari puntung rokok sering kita abaikan, padahal ketika puntung rokok itu dibuang sembarangan akan mencemari tanah maupun air yang terpapar, berbagai kajian menunjukkan proses terurainya puntung rokok memerlukan waktu yang sangat lama di atas 10 tahun dan selama itu akan mencemari lingkungan.
Puntung rokok biasanya dibuang secara sembarangan seperti halnya perilaku merokok di pantai yang seringkali membuang puntung rokok dibuang di pasir pantai
“Kita sering abai dengan perilaku tersebut, yang tanpa disadari ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan khususnya juga terhadap biota laut ikan, karang dan lainnya seperti contoh sering terlihat ikan yg dalam perutny justru berisi puntung rokok atau sampah plastik,” imbuhnya..
Melalui kegiatan ini, diharapkan juga tumbuhnya kesadaran masyarakat akan dampak buruk perilaku merokok di pantai khususnya membuang puntung sembarangan, selain itu mendorong pemegang kebijakan pemerintah atau pengelola kawasan pantai untuk mengatur bahkan melarang perilaku merokok di pantai, hal yang sama sudah banyak juga di proaktekan pada pantai di luar negeri .
Ketua Program Studi Kesehatan masyarakat dr Made Edy Wirawan MPH PhD menyatakan dukungannya terhadap acara ini, di mana mahasiswa berinisiatif melakukan pengenalan pentingnya membebaskan pantai dari perilaku merokok dan prilaku membuang puntung sembarangan.
“Ini merupakan kontribusi kampus dan mahasiswa terhadap kesehatan lingkungan, kebetulan juga bertepatan hari valentine dengan aplikasi kecintaan pada alam semesta serta sugihan Bali wujud pembersihan bhuwana agung,” tuturnya
Sementara, Wakil Dekan II dr AA wiradewi SpPK juga bergembira dengan kegiatan HMKM PSKM yang melaksanakan bersih pantai terkait dengan smoke free beach di Pantai Kuta.
Aksi simpatik ini mendapat dukungan juga peserta SMAN 2 Kuta, kampus Undhira, Poltekes Denopasar, SMP 2 Kuta, FK Unud dan masyarakat Kuta.
Selain bersih-bersih pantai, diharapkan peserta juga mengedukasi pengunjung secara langsung untuk saling menjaga kebersihan pantai dan tidak merokok di pantai.
“Semoga acara ini juga bisa meningkatkan soft skill mahasiswa dan kepedulian mahasiswa thd masalah di masyarakat dan kesehatan lingkungan,” harapnya/
Ketua panitia AKA 2020 I Dewa Gede Agung Narendra Suputra menjelaskan Aksi bersih pantai dilakukan di sepanjang pantai kuta melibatkan lebih dari 500 peserta dari berbagai kampus kesehatan dan sekolah SMU dan SMP di wilayah Kuta.
Mereka bergerak dari arah pantai legian berakhir di depan Hotel Inna Kuta, selama aksi peserta mengumpulkan berbagai sampah plastik dan khususnya puntung rokok.
Peserta berhasil mengumpulkan sampah puntung rokok di sepanjang pantai kuta, lebih dari 11. 545 puntung rokok terkumpul melalui aksi ini.
Acara diakhiri dengan penyerahan plakat bersih pantai kuta kepada Perwakilan Desa Adat Kuta oleh Kaprodi PSKM FK Unud. (rhm)