Badung – Dari Survei yang dilakukan Pepsodent menemukan kebiasaan orang tua menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur menurun sebesar 5 persen bahkan pada anak penurunannya dua kali lebih besar, yaitu 11 persen.
Ketua Pengurus Besar PDGI drg. Usman Sumantri, MSc, juga membenarkan, dalam menanggapi survei itu, meski pandemi sudah mereda, kebiasaan yang terlanjur terbentuk ini belum berubah signifikan.
“Tantangan untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih tinggi, salah satu di antaranya karena keengganan untuk berkonsultasi secara rutin ke dokter gigi,” tuturnya dalam keterangan pers di Kampus Universitas Udayana Jimbaran Badung, Senin (5/12/2022).
Dia mencontohkan, pada masa pandemi, 60% dari orang yang mengalami sakit gigi tetap menghindari berkunjung ke dokter gigi.
Selain itu, masih terdapat sejumlah kendala akses di sebagian besar provinsi dan kabupaten atau kota, baik dari permasalahan biaya maupun jumlah keberadaan dokter gigi yang belum sebanding dengan kebutuhan masyarakat, terlebih lagi dokter gigi spesialis.
“Untuk itu, diperlukan intervensi segera untuk memulihkan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka,” imbuh Usman Sumantri.
Dalam kaitan itu pula, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022, kembali digelar pascapandemi Covid-19
Program tahunan kerja sama PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui brand Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hari ini hadir di RSGM – Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK UNUD), Bali.
Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah menjelaskan, BKGN 2022 Kembali Hadir Guna Dukung Masyarakat Bali Pulihkan Kebiasaan Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut demi Senyum Sehat Indonesia
Masyarakat bisa mendapatkan perawatan gigi gratis serta rangkaian edukasi mengenai pentingnya memulihkan kebiasaan menyikat gigi pagi dan malam hari serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, yang tercatat mengalami penurunan selama pandemi.
“Diharapkan masyarakat Bali dapat hidup lebih sehat dan produktif dengan senyum Indonesia,” sambungnya.
Secara konsisten, Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent terus mewujudkan purpose untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi dan mulut guna mewujudkan senyum sehat Indonesia.
Lanjut Ratu Mirah Afifah, hal ini menjadi semakin krusial karena survei Pepsodent memperlihatkan peningkatan permasalahan gigi dan mulut pada masyarakat selama pandemi akibat menurunnya kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut.
Senada itu, Direktur Utama RSGM UNUD drg. Putu Ratna Kusumadewi Giri, menyampaikan permasalahan gigi dan mulut di Bali juga masih memprihatinkan.
“Kesadaran dan pemahaman masyarakat Bali dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah,” tandasnya.
Meski mengaku telah rutin menyikat gigi dua kali sehari, ternyata kondisi gigi mereka memperlihatkan sebaliknya.
Laporan RSGM UNUD menemukan bahwa 80-90% pasien bermasalah dengan karies. Ternyata cara atau waktu menyikat gigi mereka masih kurang tepat.
“Selain itu, dampak dari pandemi menyebabkan mereka kesulitan berkonsultasi ke dokter gigi, dikarenakan takut dan terhalang biaya,” ujarnya.
Karenanya, dalam menyikapi permasalahan tersebut, Pepsodent bersama PDGI, AFDOKGI, dan ARSGMPI telah menghadirkan berbagai program untuk terus melindungi kesehatan gigi dan mulut masyarakat sekaligus mendukung pemerintah dalam mentransformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Salah satu inovasi terbesarnya adalah pemanfaatan teknologi digital melalui layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang sejak 2020 hingga sekarang telah melayani lebih dari 41.000 masyarakat.
Layanan yang dilengkapi dengan fitur video call ini didukung oleh dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 107 PDGI cabang.
Selain itu, hadir pula BKGN sebagai bentuk kolaborasi tahunan sejak 12 September 2010 – yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Gigi Nasional oleh Kemenkes RI pada 2011.
Setelah dua tahun terakhir dilaksanakan secara virtual melalui layanan teledentistry, tahun ini BKGN 2022 diadakan langsung dan diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) 12 September lalu, disaksikan secara daring oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI dan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 201-2022
Dalam kesempatan sama, Andrew White, influencer dan sosok ayah inspiratif dengan dua orang anak, berbagi cerita dan menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif BKGN.
Ia mengaku bersama istri Nana Mirdad, menyadari sebagai role model bagi anak-anak sehingga selalu menanamkan kebiasaan baik untuk menyikat gigi pagi dan malam hari.
Andrew White lantas memberi contoh kebiasaan baik, bagaimana neneknya yang berusia 95 tahun namun masih memiliki gigi yang sehat.
Diakuinya, memang rutinitas berkonsultasi ke dokter gigi secara langsung jadi terkendala selama pandemi.
Dirinya mengapresiasi kegiatan
BKGN bisa kembali digelar seraya mengajak keluarga Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini karena masalah gigi dan mulut kita akan langsung ditangani oleh dokter gigi.
BKGN 2022 yang memberikan perawatan gigi gratis di 28 FKG dan RSGM/P di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember 2022 ini mengajak masyarakat untuk bangkit lebih kuat, bebas gigi berlubang dengan rutin menyikat gigi pagi dan malam, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi.
Setelah bulan lalu digelar di RSGM FKG Universitas Mahasaraswati, masyarakat Bali dapat kembali mendapatkan pelayanan BKGN 2022 secara langsung oleh para dokter gigi dari RSGM UNUD selama 5-7 Desember 2022.
Untuk perawatan gigi gratis yang diberikan meliputi pencabutan tanpa komplikasi, pembersihan karang gigi atau scaling, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride (fissure sealant).
Dr. drg. Putu Lestari Sudirman, M.Biomed, Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FK UNUD menuturkan, memulihkan kebiasaan dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan tanggung jawab bersama, termasuk kami dari kalangan akademisi.
Setelah sekian lama para dokter gigi menghadapi keterbatasan untuk memberikan perawatan gigi dan mulut secara langsung, BKGN 2022 menjadi momen yang sangat baik untuk kembali melakukan pengabdian masyarakat dan memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut.”
“Kami berharap pelaksanaan BKGN 2022 dapat membantu memulihkan kebiasaan merawat gigi dan mulut agar masyarakat Indonesia bisa hidup lebih sehat, bangkit lebih kuat, bebas gigi berlubang,” tutup drg. Mirah. ***