Masyarakat Klungkung Usulkan Ida Dewa Agung Jambe sebagai Pahlawan Nasional

19 Oktober 2020, 19:21 WIB
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta merapatkan kembali terkait percepatkan
usulan Ida Dewa Agung Jambe sebagai Pahlawan Nasional di Ruang Rapat
Kantor Bupati Klungkung, Senin (19/10/2020)/ist.

Semarapura – Pemkab Klungkung mengusulkan tokoh Puri Klungkung Ida I
Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional. Usulan itu juga dilatarbelakangi
hingga saat ini belum ada pahlawan nasional yang berasal dari Klungkung.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta merapatkan kembali terkait percepatkan
usulan Ida Dewa Agung Jambe sebagai Pahlawan Nasional di Ruang Rapat Kantor
Bupati Klungkung, Senin (19/10/2020).

Rapat Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang)
Kabupaten Klungkung I Wayan Wasta, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (P3A) Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya,
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung, Ida Bagus
Jumpung Gede Oka Wedhana, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengemangan
Kabupaten Klungkung dan undangan terkait lainnya.

Diketahui, Ida I Dewa Agung Jambe merupakan tokoh puri yang memimpin perang
Puputan Klungkung tahun 1908 itu, dinilai juga memiliki kriteria dan syarat
yang lebih lengkap untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Suwirta meminta kajian dan bukti dokumentasinya harus segera rampung.

Terkait pembagunan patung Ida Dewa Agung Jambe di utara Pemedal Agung
Klungkung, aset tanah yang akan dipakai, pihaknya akan segera mengadakan rapat
dengan pihak Puri Klungkung, BPKP untuk memutuskan aset tanah yang akan
dipakai.

“Saya minta waktu sesingkat-singkatnya harus selesai,” Suwirta menegaskam.

Bahkan di dalam rapat Bupati Suwirta langsung berkordinasi ke pusat dengan
Kementerian Sosial, Dirjen Dayasos. “Koordinasi ke pusat akan terus saya
kawal, mumpung kordinasinya lancar dan kesempatan yang bagus, ” janjinya.

Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana Prof.Dr. Anak
Agung Bagus Wirawan, mengungkapkan segi-segi ideologis dan nilai-nilai moral
dari perang Puputan Klungkung dapat dianggap sebagai modal pembangunan daerah
kabupaten dan provinsi Bali di bidang mental dan spiritual.

Melalui penggalian dan menemukan makna dari historiografi perang Puputan
Klungkung yaitu petang melawan kolonialisme Belanda diharapkan dapat memberi
dimensi baru kepada historigrafi indonesia yang Indonesiasentris.

Berdasarkan argumentasi hasil kajian akademik ilmu sejarah tepat dan
sepatutnya sosok Ida Dewa Agung Jambe seorang raja pejuang yang tidak pemah
menyerah dan tetap melawan kekuasaan kolonialisme Belanda sampai titik darah
penghabisan.

“Semangat heroik pantang menyerah dan mempertaruhkan jiwa raganya, patut dan
pantas diusulkan untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Untuk naskah administrasi akademik menjadi syarat. Restorasi menceritakan
kembali kejadian yg terjadi pada massa itu dengan kajian bukti, bukti akdemik.
(rhm)

Berita Lainnya

Terkini