Presiden Jokowi mengendarai motor Trail sejauh 2 km melewati hutan mangrove dan tambak udang di Bekasi/foto:biro press |
BEKASI – Tanpa rasa was-was Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendarai motor trail sejauh sekitar 2 kilometer saat menjelajahi hutan mangrove dan meninjau lokasi tambak udang dan bandeng di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Prov Jawa Barat.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat bagi masyarakat penerima program perhutanan sosial di Desa Pantai Bahagia, Rabu (1/11/2017) siang. Kemudian, Kepala Negara bertolak ke lokasi tambak berjarak dua kilometer dari lokasi pertama mengendari motor trail melalui jalan yang cukup sulit dan berbatu.
Selama menyusuri jalanan di kawasan itu, Jokowi melintasi jalan yang melintasi jembatan gantung yang hanya bisa dilewati satu kendaraan satu motor searah.
Diketahui, program perhutanan sosial itu sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden Jokowi. Pemerintah menyerahkan lahan milik BUMN untuk dikelola oleh masyarakat. Hasil pengelolaan lahan pun diberikan sepenuhnya bagi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan agar membuat kelompok besar petani, membuat kelompok besar petambak dengan pola pola korporasi. “Artinya, harus economic scale, harus sekala yang gede sehingga secara hitung hitungan bank masuk atau bankable,” ujarnya dilansir laman setkab.go.id.
Karenanya, pemerintah akan mengedukasi cara-cara menanam udang secara moderen dan pemberian makannya dengan e-fishery atau automatic feeder, yang bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan android. Pemasangan plastik dan kincirnya juga modern.
“Kalau tidak seperti itu ya seperti yang kita dengar tadi disana, satu hektar hanya menghasilkan 3 kilo, padahal satu hektar harusnya menghasilkan 4 sampai 5 ton lah,” tutur Jokowi.
Jika sudah 5 ton, itu berarti bener. Artinya, hasilnya akan kelihatan petani, dan ini yang akan dilakukan pemerintah ke depan. Bukan hanya bisnis model di petani petambak, tapi nanti untuk yang lain seperti petani padi, holtikultura, dengan cara cara seperti ini.
Pemerintah, akan membackup infrastrukturnya, agar jalannya bisa dimasuki mobil kalau nanti sudah panen. Hasilnya, nanti akan dijual keluar (ekspor). Fungsi swasta dan BUMN adalah off taker.
Udang ini pasaran ekspornya sangat besar sekali. Sekarang kita ada di nomor tiga di dunia. “Jadi kalau tambak tambak di Lampung, di Jawa ditarakan jalan kita bisa jadi nomer satu tapi harus dengan cara cara modern seperti ini,” tutupnya. (des)